PBB membuka pembicaraan damai Selasa (15/12) di Jenewa dalam upaya untuk menemukan “penyelesaian yang langgeng” terhadap krisis di Yaman.
Utusan PBB Ismail Ould Cheikh Ahmed juga mengumumkan dimulainya gencatan senjata selama seminggu. Dia mengatakan tujuannya adalah membuat gencatan senjata itu menjadi permanen dan “membuka jalan untuk kembali ke transisi politik yang damai dan tertib.”
Dia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa gencatan senjata Selasa itu merupakan langkah pertama yang penting dalam membangun perdamaian abadi.
Konflik antara pasukan yang mendukung pemerintahan Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi dan pemberontak Houthi yang didukung oleh Iran telah menewaskan sekitar 5.700 orang sejak akhir tahun lalu.
Tidak jelas apakah pihak Houthi akan mematuhi gencatan senjata itu. [lt]