Gencatan Senjata di Suriah Bertahan pada Hari Pertama

Pemberontak Suriah yang didukung Turki istirahat di desa Neirab, provinsi Idlib (foto: dok).

Pengawas di Suriah mengatakan, kesepakatan gencatan senjata sebagian besar bertahan pada hari pertama, antara Rusia yang mendukung pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad, dan Turki.

Badan Pengawas HAM Suriah mengatakan hari Jumat (6/3), sejak gencatan senjata di provinsi Idlib, barat laut Suriah mulai berlaku tengah malam, belum ada laporan tentang pesawat tempur Suriah atau Rusia yang terbang di atas wilayah tersebut.

Dikatakan, ada bentrokan terbatas sebelum Jumat malam antara pasukan pemerintah Suriah dan gerilyawan jihad dari Partai Islam Turkistan, kelompok yang didominasi oleh etnis Uighur, di wilayah Jabal al-Zawiya di Idlib. Lima belas orang tewas, menurut Badan Pengawas HAM Suriah. Namun kelompok pemantau melaporkan keadaan yang relatif tenang di bagian lain provinsi Idlib.

BACA JUGA: Menlu Uni Eropa Sambut Gencatan Senjata Rusia-Turki dengan Hati-Hati

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad melalui telepon Jumat, bahwa gencatan senjata akan membantu menstabilkan situasi di Suriah, menurut Kremlin.

Rusia dan Turki sebelumnya telah mencapai beberapa perjanjian gencatan senjata di Idlib, tetapi tidak ada yang berhasil, dan warga Suriah merasa skeptis hari Jumat apakah gencatan senjata itu akan bertahan.

Di Eropa, pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa di ibukota Kroasia, Zagreb, menyambut gencatan senjata Rusia-Turki dengan hati-hati. [ps/pp]