Gencatan Senjata Selama Ramadan, Permudah Bantuan Pangan Bagi Warga Yaman

Para sukarelawan menyiapkan makanan untuk dibagikan di dapur amal selama bulan suci Ramadan di Sanaa, Yaman, 18 April 2022. (REUTERS/Khaled Abdullah)

Gencatan senjata selama dua bulan di Yaman, memberi kesempatan kepada kelompok-kelompok bantuan untuk meningkatkan bantuan bagi jutaan orang Yaman yang kelaparan. Namun kekurangan gizi yang melanda anak-anak, diperkirakan akan memburuk, jika pertempuran kembali terjadi atau dana untuk kemanusiaan tidak meningkat.

"Manfaat gencatan senjata itu sudah sangat signifikan pada minggu-minggu pertama," kata Erin Hutchinson, Direktur Dewan Pengungsi Norwegia untuk Yaman.

Kelompok itu mampu memberi bantuan kepada 12.000 orang di satu kabupaten di provinsi Hajjah yang belum terjangkau, selama lebih dari tiga tahun.

Pembagian bantuan pangan bagi para pengungsi di Taiz, Yaman 8 April 2022. (REUTERS/Anees Mahyoub)

Konflik di Yaman selama lebih dari tujuh tahun itu telah menghancurkan ekonomi, menyebabkan jutaan orang terlantar dan meningkatkan harga pangan di luar jangkauan banyak orang. Lonjakan harga biji-bijian dan komoditas dunia menambah ketegangan lebih lanjut.

"Puluhan juta orang di Yaman hidup tanpa ketersediaan pangan," kata Richard Ragan dari Program Pangan Dunia (WFP), yang berupaya memberi bantuan pangan bagi separuh dari 30 juta orang Yaman, melalui salah satu program terbesar WFP.

Data PBB bulan Maret menunjukkan angka kelaparan dan kekurangan gizi yang memburuk tahun ini, dan badan itu memperkirakan, antara Juni hingga Desember mereka yang tidak memperoleh gizi minimum akan mencapai angka baru kekurangan gizi tertinggi yaitu 19 juta, naik dari angka sekarang 17,4 juta. [ps/es]