Gencatan Senjata Suriah Berlaku Jelang Perundingan Damai

Seorang pejuang Free Syrian Army membawa senjatanya seraya melintasi gedung-gedung yang hancur di bagian selatan kota Deraa, Suriah yang dikuasai pemberontak pada tanggal 9 Juli 2017 (foto: REUTERS/Alaa Al-Faqir)

Menjelang putaran baru perundingan damai yang disponsori PBB, sebuah gencatan senjata di Suriah yang ditengahi Amerika dan Rusia diberlakukan hingga hari Minggu.

Gencatan senjata di Suriah yang ditengahi Amerika dan Rusia berlangsung sampai hari Minggu, menjelang putaran baru perundingan damai yang disponsori PBB guna menyudahi perang saudara yang sudah berlangsung enam tahun.

Pemantau melaporkan tidak ada pertempuran di tiga provinsi di Suriah selatan yang tercakup dalam gencatan senjata itu, Minggu malam.

Presiden Amerika Donald Trump senang.

Diplomat-diplomat Amerika, Rusia, dan Jordania menggodok gencatan senjata itu di sela-sela KTT G20 pekan lalu di Hamburg, Jerman.

Walau tidak seorang pun dari pemerintah Suriah atau oposisinya terlibat perundingan gencatan senjata itu, seorang pejabat Suriah mengatakan kepada kantor berita Reuters, Suriah menyambut baik langkah apa pun yang bisa "membuka jalan menuju solusi damai."

Pernyataan dari penentang rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad mencatat, kelompok-kelompok itu berhati-hati atas apa yang disebut "pertemuan rahasia dan pengertian antara Rusia, Jordania, dan Amerika bagi Suriah selatan, terpisah dari utara."

Oposisi dan perwakilan Suriah akan hadir dalam perundingan damai PBB yang baru hari Senin di Jenewa.

Gencatan senjata sebelumnya ambruk dengan cepat, dan perundingan damai sebelumnya bubar dengan sedikit kemajuan menuju gencatan senjata permanen. Namun, wakil utusan PBB untuk Suriah, Ramzi Ezzedine Ramzi, mengatakan gencatan senjata baru itu menciptakan "atmosfer yang sesuai" untuk pertemuan hari Senin. [ka]