Gereja Katolik Burundi Tarik Dukungan dari Proses Pemilu

Demontrasi menentang pencalonan ketiga Presiden Burundi terus berlangsung di ibukota Bujumbura (26/5).

Panel uskup Katolik Burundi dalam sebuah pernyataan yang dirilis hari Kamis (28/5), meminta pendeta yang duduk dalam komisi pemilihan untuk mundur dari komisi tersebut.

Gereja Katolik Burundi mengatakan menarik dukungannya terhadap pemilu mendatang di negara itu, setelah berminggu-minggu berlangsung kerusuhan politik.

Panel uskup Katolik Burundi dalam sebuah pernyataan yang dirilis hari Kamis (28/5), meminta pendeta yang duduk dalam komisi pemilihan untuk mundur dari komisi tersebut.

Hari Rabu, Pemerintah Burundi meminta agar rakyat Burundi menyumbangkan dana yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan pemilihan pada bulan Juni, karena beberapa donor asing telah mengancam akan menahan bantuan asing, jika Presiden Pierre Nkurunziza melanjutkan rencananya yang untuk mencalonkan diri bagi masa jabatan ketiga.

Pengumuman presiden akhir bulan lalu memicu protes politik berminggu-minggu, yang kemudian berubah menjadi kekerasan, mengakibatkan lebih dari 20 kematian dan hampir 500 orang yang cedera dalam bentrokan antara para demonstran dan polisi.

Awal bulan ini, beberapa pengecam presiden melancarkan kudeta yang gagal, saat dia berada di luar negeri. Sejauh ini, Nkurunziza menolak menunda pemilu, seperti yang dituntut para pengeritiknya, termasuk Gereja Katolik.