Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X dan Kelu­­­arga Gunakan Hak Pilih 

  • Munarsih Sahana

Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X menunjukkan jari kelingking dengan tinta sebagai bukti telah menggunakan hak pilihnya, Rabu (17/4) di TPS 15 Kelurahan Panembahan Kecamatan Kraton Yogyakarta. (foto: VOA/Munarsih Sahana).

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengkubuwono X, Rabu pagi (17/4) menggunakan hak pilihnya di TPS di TPS 15 Kelurahan Panembahan, Kecamatan Kraton Yogyakarta. Munarsih Sahana melaporkan dari Yogyakarta.

Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono ke-10 beserta permaisuri GKR Hemas beserta putri kedua, ketiga,keempat dan kelima serta para menantu Rabu pagi (17/4) menggunakan hak pilih mereka di TPS 15 Kelurahan Panembahan Kecamatan Kraton.

TPS tersebut terletak di pendopo bergaya arsitektur Jawa dan bercat kuning keemasan, yang terletak pada bagian belakang atau sisi selatan komplek Keraton Yogyakarta

Putri sulung Sultan GKR Mangkubumi yang tinggal diluar Keraton, menggunakan hak pilihnya di TPS yang berbeda.

Your browser doesn’t support HTML5

Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X Dan Keluarga Gunakan Hak Pilih

Usai melakukan pencoblosan, Sultan mengatakan kepada para wartawan, ia berharap tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu di DIY mencapai lebih dari 80 persen. Sultan juga yakin, apapun hasil pemilu tidak akan menimbulkan masalah.

“Saya berharap lebih dari 80 persen warga Yogya gunakan hak pilihnya pada pemilu ini”, kataSultan yang mengenakan kemeja batik warna merah.

Sultan juga menyatakan keyakinannya,siapapun yang memenangkan pemilu 2019 tidak akan menimbulkan masalah.

“Saya kira yang memiliki hak itu masyarakat disamping tokoh itu sendiri memiliki hak untuk menggunakan haknya. Itu sesuatu yang wajar karena pilihan publik itu yang menjadikan seseorang dipilih atau tidak, sebaiknya ikhlas saja diterima siapapun yang menang. Siapapun yang kalah, kalau selisihnya besar ya harus ikhlas meki sulit juga menerima kenapa saya mesti kalah”, tegas Sultan HB X.

Terkait dengan pemilihan serentak, Sultan mengaku tidak mudah terutama untuk memilih anggota DPR RI dan DPRD karena tidak ada gambar, dan hanya tertulis daftar nama. Sultan pribadi mengaku akan lebih mudah jika berupa gambar.

Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X (kiri) dan permaisuri GKR Hemas (kanan) sedang melakukan pencoblosan di PTS 15 Kelurahan Panembahan, Kecamatan Kraton Yogyakarta, Rabu (17/4). (Foto: VOA/Munarsih Sahana).

“Kalau capres-cawapres dan calon DPD kan sedikit, kertasnya tipis. Yang nggak faham itu kan kalau nggak ada gambar orangnya karena lebih mudah mengenali wajah daripada nama. Bagi mereka yang tidak mengantongi nama sejak dari rumah ya susah juga untuk mencarinya di TPS. Kalau saya lebih suka gambar lagipula surat suara panjang sekali jadi sulit di bilik yang kecil”, kata Sultan terkait surat suara.

GKR Hemas di tempat pendaftaran sempat meminta ganti surat suara karena ternyata ada kerusakan yaitu sobek pada lipatan kertas.

“Warga harus lihat betul meski hanya sobek di lipatan, itu harus diganti karenaitu hak suara ya. Saya kira siapapun bisa menerima siapapun yang menang dan siapapun yang kalah,” kata permaisuri Keraton Yogyakarta.

Menurut GKR Hemas, sebaiknya masyarakat teliti agar surat suara yang telah dicoblos tetap sah karena setiap suara memiliki nilai dalam pemilu dan proses demokrasi di Indonesia. [ms/uh]