Berdasarkan undang-undang yang ditandatangani menjadi undang-undang, Senin (14/6) oleh Gubernur Mike DeWine, distrik sekolah Ohio bisa mulai mempersenjatai karyawan sesegera musim gugur ini.
Undang-undang itu, bila diberlakukan, mengharuskan seorang karyawan menjalani pelatihan hingga 24 jam dan hingga delapan jam pelatihan tahunan sebelum bisa dipersenjatai. Program pelatihan harus disetujui oleh Pusat Keamanan Sekolah Ohio, dan DeWine mengumumkan bahwa ia memerintahkan pusat tersebut untuk mensyaratkan pelatihan maksimum 24 jam dan maksimum delapan jam itu. Sekolah bisa memberi pelatihan tambahan jika mereka mau, kata DeWine.
Negara bagian itu juga menambahkan 28 karyawan ke pusat keamanan sekolah untuk bekerja dengan distrik tentang masalah keselamatan dan untuk memberikan pelatihan berdasar undang-undang baru itu. Ohio juga telah menyediakan $1,2 miliar dana kesehatan untuk sekolah-sekolah mengatasi kesehatan jiwa dan masalah lainnya, kata gubernur.
BACA JUGA: Gubernur Ohio Siap Teken RUU yang Perbolehkan Staf Sekolah BersenjataJuga Senin (13/6), mantan Walikota Dayton Nan Whaley, lawan Demokrat DeWine untuk gubernur, mengkritik DeWine karena menandatangani undang-undang karyawan sekolah bersenjata. Menurutnya, DeWine gagal memenuhi janjinya untuk mengatasi kekerasan senjata api setelah penembakan massal di Dayton menewaskan sembilan orang dan melukai lebih dari 20 orang pada Agustus 2019.
Undang-undang itu ditentang oleh kelompok utama penegak hukum, pendukung pengendalian senjata api, dan serikat guru negara bagian itu. Tetapi undang-undang ini didukung beberapa departemen kepolisian dan distrik sekolah. [ka/uh]