Guinea Catat Kematian Pertama Akibat Ebola Sejak 2016

Seorang gadis yang diduga terinfeksi virus Ebola diperiksa suhunya di sebuah rumah sakit di Kenema, Guinea, 16 Agustus 2014. (Foto: AFP)

Empat orang meninggal dunia karena Ebola di Guinea, kata menteri kesehatan pada Sabtu (13/2). Ini merupakan kemunculan pertama penyakit itu dalam lima tahun.

Remy Lamah mengatakan kepada AFP bahwa para pejabat "sangat mengkhawatirkan" kematian itu, yang pertama sejak epidemi 2013-2016 -- yang dimulai di Guinea -- menewaskan 11.300 di seluruh kawasan itu.

Salah seorang korban terbaru di Guinea adalah seorang perawat yang jatuh sakit pada akhir Januari dan dimakamkan pada 1 Februari, kata Kepala Dinas Keamanan Kesehatan Nasional Sakoba Keita kepada media setempat.

"Diantara mereka yang ikut dalam upacara pemakaman, delapan orang mengalami gejala: diare, muntah dan berdarah," katanya.

"Tiga diantaranya meninggal dunia dan empat lainnya dirawat di rumah sakit."

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengamati wabah baru sejak 2016 dengan keprihatinan besar. Salah satu wabah terkini di Republik Demokratik Kongo diperlakukan sebagai darurat kesehatan internasional, oleh WHO.

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, Minggu (14/2) pagi, mencuit badan kesehatan PBB itu telah mengetahui tentang kedua kasus yang diduga Ebola di Guinea. Dia menambahkan bahwa kantor-kantor WHO di negara dan di kawasan itu "mendukung upaya kesiapsiagaan dan respon."

Kongo telah menghadapi beberapa wabah penyakit itu. WHO pada Kamis (11/2) mengonfirmasi kemunculan penyakit itu, tiga bulan setelah pihak berwenang menyatakan bahwa wabah terakhir di negara itu telah berakhir. [vm/ah]