Pejabat kesehatan global menyatakan bahwa Guinea telah bebas dari wabah ebola setelah lebih dari 2.500 orang meninggal akibat penyakit ini di negara tersebut.
Dengan bebasnya wabah ebola di Guinea, ini berarti tinggal Liberia yang masih menunggu untuk secara resmi bisa mengakhiri wabah ebola.
Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim mengucapkan selamat kepada pemerintah dan rakyat Guinea atas tercapainya tonggak penting ini. Jim juga mendesak kewaspadaan agar tidak ada lagi kasus baru ebola di sana.
Guinea akan mengadakan upacara resmi hari Rabu (30/12) di ibukota Conakry, untuk menandai deklarasi bebas wabah ebola.
Pada bulan November, pasien ebola terakhir yang diketahui di Guinea, seorang bayi perempuan berusia 21 hari, berhasil pulih dari ebola di sebuah pusat perawatan di Conakry.
Puluhan orang di Guinea masih dipantau untuk melihat apakah gejala virus ebola pada mereka menunjukkan tanda-tanda berkembang. Namun, karena tidak ada kasus lain yang ditemukan, Guinea dinyatakan bebas ebola.
Masa inkubasi ebola adalah 21 hari dan sebagai langkah untuk berhati-hati, dua kali periode dari waktu 21 hari tersebut harus dilalui sebelum Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan penyakit ini sudah berhasil dimusnahkan di suatu negara.
Dua negara tetangga Guinea, yaitu Liberia dan Sierra Leone juga dilanda wabah ebola.
Sierra Leone sudah lebih dahulu dinyatakan bebas ebola pada bulan November. Liberia telah dua kali dinyatakan bebas ebola, namun kemudian muncul kasus baru di sana.
Wabah ebola, yang mulai merebak di Guinea, telah menewaskan lebih dari 11.000 orang di negara-negara Afrika Barat. [pp/dw]