Gunung Berapi di Semenanjung Reykjanes Islandia Meletus Ketujuh Kalinya dalam Setahun

  • Associated Press

Lava dan asap menyembur dari gunung berapi dekat Grindavik di semenanjung Islandia Reykjanes, Gambar selebaran yang dirilis pada 21 November 2024. (Departemen Pertahanan Publik dari Polisi Negara Islandia/ AFP)

Gunung berapi di Semenanjung Reykjanes, Islandia barat daya, meletus untuk ketujuh kalinya sejak Desember. Meskipun letusan itu tidak menimbulkan ancaman bagi perjalanan udara, pihak berwenang memperingatkan akan emisi gas di beberapa bagian semenanjung, termasuk kota terdekat Grindavík.

Gunung berapi di Semenanjung Reykjanes, Islandia barat daya, meletus untuk ketujuh kalinya sejak Desember. Tanpa banyak peringatan, letusan dimulai pada Rabu malam pukul 11:14 dan menimbulkan retakan sepanjang sekitar tiga kilometer. Aktivitas itu diperkirakan jauh lebih kecil daripada letusan sebelumnya pada Agustus, kata kantor meteorologi Islandia yang memantau aktivitas seismik.

"Dalam gambaran besar, ini sedikit lebih kecil daripada letusan terakhir, dan letusan yang terjadi pada Mei," ujar profesor geofisika Magnús Tumi Guðmundsson kepada media penyiaran nasional RUV. Ia terbang di atas lokasi kejadian bersama badan Perlindungan Sipil untuk memantau kejadian tersebut.

Meskipun letusan itu tidak menimbulkan ancaman bagi perjalanan udara, pihak berwenang memperingatkan akan emisi gas di beberapa bagian semenanjung, termasuk kota terdekat Grindavík.

Sekitar 50 rumah, bersama tamu di resor Blue Lagoon yang terkenal, dievakuasi setelah badan Perlindungan Sipil mengeluarkan peringatan, menurut RUV.

Letusan gunung berapi berulang di dekat Grindavík, yang terletak sekitar 50 kilometer barat daya ibu kota, Reykjavik, dan berpenduduk 3.800 orang, telah merusak infrastruktur dan properti dan memaksa banyak penduduk pindah untuk menjamin keselamatan mereka.

"Grindavík tidak dalam bahaya seperti yang terlihat dan tidak mungkin retakan ini akan memanjang, meskipun tidak ada yang dapat dikesampingkan," kata Magnús Tumi.

Islandia, yang berada di kawasan vulkanik di Atlantik Utara, rata-rata mengalami satu letusan setiap empat hingga lima tahun. Yang paling mengganggu dalam beberapa waktu terakhir adalah letusan gunung berapi Eyjafjallajokull pada 2010, yang memuntahkan awan abu ke atmosfer dan mengganggu perjalanan udara lintas Atlantik selama berbulan-bulan. [ka/ab]