Para pejabat mengatakan, Kamis (16/1), bahwa ratusan penduduk telah dievakuasi, sedangkan ribuan lainnya tengah menunggu giliran menyusul meningkatnya letusan Gunung Ibu di Halmahera, Provinsi Maluku Utara pada Rabu (15/1).
Gunung Ibu meletus pada Rabu dan menyemburkan kepulan asap ke udara hingga setinggi empat kilometer.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) segera menaikkan status gunung berapi tersebut ke level tertinggi. Dengan peningkatan status itu, pemerintah setempat segera melakukan evakuasi terhadap 3.000 orang yang tinggal di dekat gunung itu.
BACA JUGA: Bencana Lewotobi: Natal dalam Keprihatinan di PengungsianHingga Kamis pagi, 517 warga dari desa-desa yang paling dekat dengan gunung berapi itu telah diungsikan, dan sisanya dijadwalkan akan dievakuasi pada sore hari.
“Tempat pengungsian telah disiapkan oleh pemerintah setempat, dan hari ini akan dilakukan evakuasi menyeluruh terhadap seluruh warga di enam desa,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Barat Irfan Idrus.
Dia menambahkan bahwa evakuasi dimulai pada Rabu pukul 18.00 waktu setempat, tetapi tertunda karena masalah administrasi dan logistik.
Hujan yang turun sejak Kamis pagi kian menghambat proses tersebut, ujar Irfan.
Menurut wartawan AFP, warga masih melakukan aktivitas sehari-hari di desa masing-masing saat truk bersiap untuk evakuasi.
“Tentu saja ada ketakutan dan kekhawatiran, tapi kami sudah terbiasa dengan letusan di sini,” kata Rista Tuyu, seorang warga yang berusia 32 tahun.
“Dalam seminggu, letusan bisa terjadi tiga hingga empat kali, tapi yang terbesar terjadi pada minggu ini,” ujarnya.
Gunung Ibu menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan sejak Juni lalu, menyusul serangkaian gempa bumi.
BACA JUGA: Gunung Ibu Meletus 3 Kali, Muntahkan Lava dan Gumpalan AbuDalam minggu-minggu pertama Januari saja, Gunung Ibu yang merupakan salah satu gunung teraktif di Indonesia ini, telah meletus sebanyak sembilan kali.
Warga yang tinggal di dekat Gunung Ibu dan wisatawan telah diimbau untuk menghindari zona lima hingga enam kilometer di sekitar puncak gunung berapi dan mengenakan masker jika terjadi hujan abu.
Pada 2022, menurut data resmi, Pulau Halmahera berpenduduk sekitar 700.000 jiwa.
Letak geografi Indonesia di sepanjang wilayah yang disebut Cincin Api Pafisifik membuat Indonesia sering mengalami aktivitas seismik dan vulkanik.
November lalu, Gunung Lewotobi Laki-Laki, gunung berapi dengan puncak kembar setinggi 1.703 meter (5.587 kaki) di pulau Flores meletus lebih dari belasan kali dalam satu minggu, menewaskan sembilan orang dalam ledakan awalnya. [ft/rs]