Gunung Soputan yang terletak di Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara, meletus, Rabu, menjelang pukul 9 pagi Waktu Indonesia Bagian Tengah (WITA).
Pos Pengamatan Gunung Soputan (PVMBG) melaporkan, abu vulkanik teramati hingga sekitar 4.000 meter di atas puncak kawah atau 5.809 meter di atas permukaan laut. Abu bertekanan kuat itu teramati berwarna kelabu hingga cokelat dengan intensitas tebal, dan mengarah ke barat dan barat laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 39 mm dan durasi sekitar 6 menit.
Hujan abu vulkanik diperkirakan jatuh di daerah di barat-barat laut Gunung Soputan, dan berstatus oranye, yang artinya tidak mengganggu penerbangan. Bandara Internasional Sam Ratulangi di Manado, yang berada di tenggara Gunung Soputan tetap beroperasi normal. Meski demikian, semua penerbangan diperingatkan untuk menghindari kawasan letusan.
Kasbani, kepala bagian vulkalnologi dan geologi Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), mengatakan, bukan tidak mungkin gunung itu meletus karena dipicu oleh gempa 7,5 Skala Richter yang menghantam Sulawesi tengah Jumat lalu.
“Mungkin ini letusan yang dipicu gempa, namun kami memang sudah melihat adanya peningkatan aktivitas volkanik sejak Juli. Tapi kami tidak bisa mengatakan ini ada kaitan langsung karena gunung itu berlokasi jauh dari pusat gempa Sulawesi Tengah,” katanya.
Saat ini Gunung Soputan berada pada status siaga dan masyarakat dianjurkan untuk tidak beraktivitas di area yang termasuk dalam radius 4 kilometer dari Gunung Soputan untuk menghindari potensi ancaman lava dan awan panas. Masyarakat juga dianjurkan untuk menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu. [ab/uh]