Hakim yang Adili Mantan Manajer Kampanye Trump Dapat Ancaman

Sketsa gambar pengadilan terhadap Paul Manafort, yang dipimpin oleh Hakim T.S. Ellis III, di pengadilan federal Alexandria, Virginia, 31 Juli 2018 lalu (foto: ilustrasi).

Hakim yang memimpin sidang pengadilan atas mantan manajer kampanye pemilihan Presiden Donald Trump mengatakan ia telah mendapat sejumlah ancaman, yang tidak dijelaskannya, dan kini mendapat penjagaan polisi siang dan malam.

Hakim distrik T.S. Ellis hari Jumat (17/8) mengatakan kepada wartawan bahwa beberapa orang polisi kini mengikutinya kemanapun ia pergi.

“Saya bahkan tidak bisa pergi ke hotel sendirian, dan saya tidak pernah memberi tahu kepada siapapun nama hotel itu,” katanya.

Hakim Ellis juga tidak mau memberikan nama-nama anggota dewan juri yang sedang mempertimbangkan kasus Paul Manafort, bekas manajer kampanye Trump itu, yang diadili atas tuduhan korupsi.

Ellis mengatakan apabila ia mengumumkan nama-nama ke-12 anggota dewan juri itu, ia khawatir merekapun akan diancam.

"Saya ingin melindungi keamanan mereka,” tambah Ellis.

Dewan juri itu hari Jumat bersidang untuk hari kedua, dan Presiden Trump mengatakan pengadilan atas mantan manajer kampanyenya itu suatu hal yang “menyedihkan.”

“Saya kira pengadilan Manafort ini sangat menyedihkan,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih hari Jumat. “Dia hanya bekerja untuk saya untuk waktu yang tidak lama, dan dia adalah orang yang sangat baik. Sangat menyedihkan melihat apa yang mereka lakukan terhadap Paul Manafort.”

Trump ditanya apakah ia akan mengampuni Manafort yang berusia 69 tahun itu, tapi Trump tidak mau menjawab.

Jaksa dan pembela telah menyampaikan argumen penutup mereka hari Rabu. Jaksa penuntut mengatakan, kehidupan Manafort “dipenuhi kebohongan.” Manafort membeli rumah-rumah mewah, pakaian, mobil, dan alat alat elektronik yang mahal, kata jaksa penuntut.

“Manafort berbohong supaya ia bisa memanfaatkan uang yang disembunyikannya, dan ketika uang itu mulai habis, ia berbohong lagi untuk mendapat pinjaman dari bank,” kata Jaksa Greg Anders.

Jaksa juga menuduh Manafort tidak membayar pajak atas penghasilannya yang berjumlah 15 juta dollar yang diperolehnya ketika ia menjadi pelobi bagi Presiden Ukraina yang pro-Rusia Victor Yanukovich, yang digulingkan tahun 2014. Yanukovich kemudian melarikan diri ke Russia.

Tapi pengacara Manafort mengatakan kepada juri, Manafort harus dibebaskan karena pihak kejaksaan gagal membuktikan kesalahan kliennya dengan meyakinkan.

Pengadilan Manafort ini menarik perhatian di Amerika karena merupakan pengadilan pertama yang diadakan oleh para jaksa pimpinan Robert Mueller yang sedang menyelidiki secara luas campur tangan Russia dalam pemilu tahun 2016. [ii]