Bukan kebetulan jika semakin banyak orang di Amerika Utara dan Eropa yang menunduk melihat ponsel mereka sambil berjalan di luar ruangan. Ini adalah dampak permainan seluler gratis, Pokemon Go.
Sejak diluncurkan awal bulan ini, permainan tersebut telah sangat populer, dan lebih banyak negara dijadwalkan akan bisa mengakses permainan tersebut.
Pokemon Go menggunakan teknologi 'augmented reality.' Ia menggabungkan peta dunia yang sebenarnya dan gambar kartun virtual ke dalam dunia fisik di kamera ponsel. Para pemain berjalan ke sana ke mari berburu Pokemon, alias Pocket Monster (monster kantong). Ketika mereka muncul di layar ponsel, para pemain dapat menangkapnya, melatihnya, dan berkelahi dengan monster lain.
"Saya sudah mendapat lebih dari 100 makhluk sekarang, dan favorit saya adalah Pikachu," ujar Lin Cao, mahasiswa University of Southern California asal China, yang sedang berjalan ke perpustakaan kampus sambil mencari lebih banyak Pokemon.
Cao tidak sendiri. Kampus itu dipenuhi orang-orang yang berkeliaran memburu Pokemon.
Pokemon Go telah disebut oleh SurveyMonkey Intelligence sebagai permainan terbesar 2016 berdasarkan jumlah pengguna aktif sehari-hari. Menurut Sensor Tower, perusahaan yang memantau kinerja aplikasi seluler, pantauan dalam satu hari menunjukkan para pengguna menghabiskan lebih banyak waktu untuk Pokemon Go dibandingkan Facebook dan Snapchat.
Pada hari yang sama, situs analitik data, SimilarWeb, menunjukkan bahwa 5,9 persen dari semua pemilik Android di AS menggunakan aplikasi Pokemon Go. Hal ini melebihi jumlah orang yang menggunakan aplikasi Twitter hari itu.
Cao mengatakan banyak orang kecanduan permainan tersebut, dan "banyak teman saya yang datang ke kampus setiap hari hanya untuk menangkap makhluk-makhluk itu."
Keuntungan Tak Terduga
Beberapa pemain mengatakan ada manfaat tak terduga dalam bermain Pokemon Go.
"Kita jadi banyak berjalan kaki dan menjelajah lingkungan yang mungkin belum terjelajah sebelumnya," ujar Cao. "Saya berencana pergi ke Santa Monica akhir pekan ini bersama teman-teman karena saya dengar ada banyak makhluk, makhluk khusus di sana."
Adam Rose, yang berkendara selama lebih dari 1,5 jam untuk berburu Pokemon di Dermaga Santa Monica. Ia akan bertemu sesama pemain, Timothy Glenn untuk pertama kalinya. Rose mengatakan permainan itu membuat ia dan teman-temannya penyuka permainan video keluar rumah dan membuka dunia.
"Permainan ini memungkinkan kita bertemu orang-orang baru. Saya baru bertemu dia (Rose) kurang dari sejam yang lalu," ujar Glenn.
Dampak Buruk
Sementara banyak pemain menikmati permainan ini, beberapa menghadapi konsekuensi berbahaya. Ada laporan-laporan mengenai kecelakaan mobil di seluruh AS karena orang-orang bermain Pokemon Go, juga pemain yang dirampok dan bahkan jatuh ke jurang.
Todd Richmond dari Institut Teknologi Kreatif di University of Southern California, mengatakan 'augmented reality', meski masih dalam tahap awal, pada akhirnya akan menyentuh setiap aspek kehidupan, termasuk perdagangan.
"Transaksi akan lebih mudah diproses, tapi ini juga berpotensi banyak bahaya karena ada kemungkinan mencekoki iklan kepada semua orang di mana saja," ujarnya.
Richmond mengatakan teknologi baru ini dapat memperkaya hidup, tapi waspadalah: Teknologi baru apa pun dapat dieksploitasi. [hd]