Pertukaran tahanan Palestina dan sandera Israel di Gaza hanya akan terjadi setelah gencatan senjata, kata pejabat senior Hamas, Osama Hamdan, Selasa, sementara pembicaraan gencatan senjata di Kairo antara Hamas, Mesir, dan Qatar berlanjut tanpa ada tanda-tanda terobosan.
Pada konferensi pers di Beirut, Hamdan mengulangi syarat yang diajukan Hamas untuk mencapai kesepakatan: diakhirinya serangan militer Israel, keluarnya pasukan Israel dari Jalur Gaza, dan kembalinya warga Palestina setelah mengungsi ke wilayah lain Gaza.
“Dalam dua hari ini, Hamas menyampaikan sikapnya atas usul mediator Qatar dan Mesir. Kami menegaskan lagi syarat dari kami untuk gencatan senjata: penarikan penuh dari Jalur Gaza dan kembalinya para pengungsi ke daerah-daerah yang mereka tinggalkan," kata Hamdan.
BACA JUGA: Biden: Gencatan Senjata Kini Ada di Tangan HamasSituasi kemanusiaan sangat mengerikan di bagian utara Gaza, di mana ratusan ribu penduduk diyakini bertahan tinggal meskipun ada perintah dari Israel untuk mengungsi. PBB tidak dapat mengirim bantuan pangan ke Gaza utara sejak 23 Januari. Pihak berwenang Israel tidak memberi akses kepada konvoi bantuan PBB, dan pasukan mereka menembaki konvoi tersebut.
AS pada Sabtu melakukan aksi pertama dari apa yang dikatakannya sebagai rangkaian pengiriman makanan kemanusiaan ke Gaza. Namun Hamdan mengatakan kepada wartawan, "Kami mengatakan kepada pemerintahan AS, apa yang lebih penting (daripada mengirim bantuan) adalah menghentikan tentara pendudukan dan menghentikan pasokan senjata." [ka/lt]
Your browser doesn’t support HTML5