Hampir tiga bulan setelah tiba-tiba menghentikan perundingan dengan Taliban, Presiden Trump agaknya telah memberi lampu hijau untuk memulai kembali perundingan itu, tapi kata kantor berita AFP, ada beberapa hambatan besar untuk mengakhiri perang Amerika yang paling lama itu.
Salah satunya adalah bagaimana menyelesaikan aksi-aksi kekerasan di Afghanistan yang terus meningkat, yang kemungkinan digunakan oleh Taliban untuk memperkuat posisinya dalam perundingan. Tapi Presiden Trump tampaknya yakin bahwa Taliban bersedia menghentikan aksi-aksinya itu, sambil mengadakan perundingan.
BACA JUGA: Trump Katakan Taliban Ingin Mencapai KesepakatanHari Kamis (28/11) kemarin, Trump terbang ke Afghanistan secara mendadak untuk mengunjungi tentara Amerika yang ditugaskan disana dan sekaligus mengumumkan bahwa Amerika dan Taliban telah mulai lagi berunding.
Trump mengatakan, “Taliban ingin mencapai perjanjian, dan kami akan bertemu dengan mereka.”
Namun, para pejabat Amerika tidak bisa menunjukkan bahwa perundingan yang serius memang sudah dimulai.
Para pengamat mengatakan, Trump setidaknya menunjukkan dukungan bagi perundingan damai setelah berhasinya pertukaran tawanan dengan Taliban, yang membebaskan dua orang profesor Barat setelah disandera selama tiga tahun.
Para diplomat Amerika secara diam-diam telah berusaha menghidupkan kembali perundingan yang macet itu, kata Laurel Miller, mantan wakil khusus Amerika untuk Afghanistan dan Pakistan.
Presiden Trump, yang akan menghadapi pemilihan presiden tahun depan, ingin mengakhiri perang Afghanistan itu, yang katanya telah mengakibatkan banyak pertumpahan darah dan uang.
Studi yang dilakukan Universitas Brown bulan ini menunjukkan bahwa Amerika telah menghabiskan 6,4 trilyun dolar untuk perang di banyak bagian dunia sejak serangan 11 September 2001 di Amerika.
Perunding Amerika Zalmay Khalilzad tadinya telah menyusun rancangnan perjanjian damai dengan Taliban, dimana Amerika akan menarik pasukannya, dan Taliban berjanji tidak akan menggunakan Afghanistan sebagai tempat persembunyian al-Qaida atau kelompok ekstremis lainnya. (ii/pp)