Hampir 400 Migran Dibawa ke Indonesia setelah Terlantar di Laut

Seorang petugas polisi siaga saat kunjungan Duta Besar Bangladesh, Md. Nazmul Quaunine di tempat penampungan para migran di Langsa, Aceh (17/5).

Para migran Rohingya dan Bangladesh tersebut dibawa ke Indonesia setelah terlantar di laut selama lebih dari empat bulan.

Lebih dari 370 migran Muslim Rohingya dan Bangladesh telah diselamatkan dan dibawa ke Indonesia setelah terlantar di laut selama lebih dari empat bulan, Selasa (19/5) malam.

“Mereka mengalami dehidrasi, lesu dan kelaparan,” kata kepala tim SAR Langsa di propinsi Aceh Khairul Nove. Menurut Khairul, seperti dilansir kantor berita AP, terdapat 26 perempuan dan 31 anak diantara ke-102 migran dalam satu kapal yang tiba Selasa malam. Delapan kapal nelayan Indonesia tiba Rabu pagi mengangkut 272 migran lagi.

Salah satu migran itu, Ubaydul Haque, mengatakan mereka hendak memasuki Malaysia tetapi ditolak.

Penyelamatan itu berlangsung tidak lama setelah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Indonesia sebenarnya sudah melakukan lebih dari seharusnya untuk membantu para migran Rohingya dan Bangladesh itu.

Ribuan migran tersebut berusaha mencapai Indonesia, Malaysia atau Thailand karena berusaha menyelamatkan diri dari konflik atau ditelantarkan jaringan penyelundup manusia.

Menlu Retno hari Rabu (20/5) dijadwalkan bertemu Menteri Luar Negeri Malaysia dan Thailand untuk membahas krisis migran tersebut.

Retno mengatakan Indonesia telah menampung 1.346 orang Rohingya asal Myanmar dan migran dari Bangladesh yang terdampar di propinsi Aceh dan Sumatra Utara pekan lalu. Bahkan sebelum krisis saat ini, lanjut Retno, hampir 12.000 migran ditampung di Indonesia sambil menunggu dimukimkan kembali.

Krisis terbaru ini mencuat setelah negara-negara di Asia Tenggara mulai menindak keras jaringan penyelundup manusia. Banyak kapten kapal penyelundup meninggalkan kapal mereka dan migran begitu saja di laut.

Sekitar 3.000 migran itu telah berhasil mencapai Indonesia, Malaysia, dan Thailand tetapi ketiga negara itu juga telah mengusir banyak kapal. Badan-badan bantuan memperkirakan ada ribuan migran lainnya yang terlantar di Laut Andaman.