Hari Nasional Taiwan Diwarnai Protes Anti-Pemerintah

Anak-anak Taiwan berlindung dari sinar matahari dalam latihan perayaan Hari Nasional (8/10) di Taipei.

Demonstran menuntut agar presiden mundur atas dugaan pelanggaran hukum serta mencela dukungannya bagi hubungan yang lebih erat dengan China.
Ribuan demonstran anti-pemerintah berkumpul di tempat-tempat perayaan Hari Nasional Taiwan yang secara hati-hati diadakan. Mereka melambai-lambaikan spanduk dan meneriakkan slogan-slogan mengecam kebijakan Presiden Ma Ying-jeou.

Perayaan Kamis (10/10) itu menandai ulang-tahun ke-102 pemberontakan di daratan China yang menyebabkan runtuhnya sistem kekaisaran negara itu. Republik China - nama resmi Taiwan - mundur ke pulau itu pada 1949 ketika kelompok komunis pimpinan Mao Zedong mengambil alih kekuasaan di Beijing.

Polisi mengarahkan demonstran, yang berjumlah sekitar 10 ribu, agar menjauhi alun-alun pusat kota Taipei, tempat Presiden Ma menyampaikan pidato, menyerukan Taiwan untuk meningkatkan kinerja ekonomi.

Demonstran menuntut agar presiden mundur atas dugaan pelanggaran hukum serta mencela dukungannya bagi hubungan yang lebih erat dengan China daratan dan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir baru.