Donald Trump (79 tahun), calon presiden Partai Republik, mengusulkan untuk menggelar debat dengan Wakil Presiden AS dari Partai Demokrat, Kamala Harris (59 tahun), di Fox News pada 4 September. Namun, tim kampanye Harris menuduh Trump mencoba menghindari debat yang sudah dijadwalkan di ABC.
Trump menyebutkan dalam postingan di platform Truth Social pada Jumat (2/8) malam bahwa aturan debat akan mirip dengan debat pertamanya saat berhadapan dengan Presiden Joe Biden, yang memilih mundur. Namun, kata Trump, format debat kali ini akan dihadiri oleh "penonton yang memadati ruangan" dan diadakan di Pennsylvania, yang merupakan wilayah kunci dalam pilpres Amerika.
Trump dan Biden sebelumnya sepakat untuk mengadakan debat kedua pada 10 September di ABC News. Namun menurut mantan presiden tersebut, debat itu seharusnya dipindahkan ke Fox, jaringan yang paling populer di kalangan para pengikutnya.
Harris mengumumkan pada Sabtu (3/8) bahwa ia berniat untuk ikut serta dalam debat yang telah dijadwalkan sebelumnya. Ia pada Jumat berhasil mengantongi suara delegasi yang diperlukan untuk meraih nominasi Demokrat dalam pemilihan 5 November
"Menarik bagaimana 'kapan pun, di mana pun' berubah menjadi 'satu waktu tertentu, satu tempat aman tertentu'," tulisnya di platform media sosial X. "Saya akan hadir pada 10 September, seperti yang telah disepakati. Saya berharap dapat bertemu di sana."
Trump 'ngacir ketakutan', kata kubu Harris.
Juru bicara Harris, Michael Tyler, mengatakan Trump 'ngacir ketakutan', dan menyatakan bahwa tim kampanyenya siap untuk melanjutkan pembicaraan tentang debat setelah acara pada 10 September, yang "telah disetujui oleh kedua belah pihak."
Pada Sabtu, Trump menyatakan di Truth Social bahwa Harris "takut untuk melakukannya.” Ia menegaskan bahwa ia akan menemuinya pada 4 September, "atau saya tidak akan menemuinya sama sekali."
Pada Jumat, ia mengatakan bahwa debat di ABC "dibatalkan" karena Biden tidak akan berpartisipasi lagi dan karena ia sendiri sedang terlibat dalam proses litigasi dengan ABC.
BACA JUGA: Ketua Komite Nasional Demokrat: Harris Kumpulkan Cukup Suara untuk Jadi CapresABC pada 26 Juli menguraikan persyaratan kualifikasi untuk debat tersebut, tetapi tidak menyebutkan nama kandidat mana pun.
Persyaratannya meliputi dapat membuktikan dukungan jajak pendapat dan mendapatkan akses ke surat suara negara bagian paling lambat 3 September.
Jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa Harris dan Trump kini bersaing ketat, padahal Trump sebelumnya unggul jauh di atas Biden setelah debat pertama.
Seorang juru bicara mengatakan bahwa ABC News tidak memberikan komentar mengenai apakah Trump mundur dari debat.
Fox News tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Usulan Trump untuk debat di Fox muncul segera setelah Komite Nasional Demokrat (DNC) meluncurkan kampanye iklan pada Jumat yang mengejeknya. DNC menyebut Trump sebagai "penjahat yang dihukum takut berdebat" dan mempertanyakan apakah ketakutan itu terkait dengan sikapnya tentang aborsi.
David Plouffe, penasihat mantan Presiden Barack Obama yang baru-baru ini bergabung dengan tim kampanye Harris, mengirim pernyataan di media sosial: "Sekarang, tampaknya dia hanya merasa nyaman dalam lingkungan yang familiar, meminta Fox—tempat favoritnya—untuk menjadi tuan rumah acara Trump dan menyebutnya debat. Mungkin dia hanya bisa menghadapi debat dengan seseorang yang seusianya." [ah/ft]