Seumur hidupnya Helen White sangat aktif. Ia bermain tenis dan bola basket, dan bahkan menjadi pelatih tim futbal. Tetapi ia mengatakan hanya baru-baru ini saja ia merasa telah mencapai puncak karir olahraganya, dan kini memainkan olahraga yang baru diciptakan beberapa tahun lalu.
“Ketika saya berada di gym, saya menyadari ada sejumlah orang tua bermain dengan raket di lapangan di sebelah saya. Saya adalah satu-satunya yang melempar bola ke ring basket. Saya menghampiri mereka, menanyakan apa nama permainan itu. Mereka menyebutnya 'pickleball'" kata Helen.
'Pickleball' adalah suatu jenis permainan yang merupakan gabungan dari tiga cabang olahraga, yaitu tenis, bulutangkis dan tenis meja; dengan menggunakan lapangan bulutangkis dan net setinggi tenis, melibatkan dua orang atau dua pasang pemain. Dengan menggunakan raket kecil yang terbuat dari kayu atau bahan komposit lainnya, dua atau empat pemain dapat memukul bola yang berlubang.
BACA JUGA: Ibu Rumah Tangga Afghanistan Banyak Beralih Menjadi Pengusaha"Saya mengatakan pada diri sendiri, lucu juga, dan saya pergi. Kemudian baru saya menyadari, mereka berusia 70 dan 80-an dan masih berolahraga, bersenang-senang dan bersosialisasi! Saya ingin menjadi bagian dari mereka," lanjutnya,
Helen White sangat terinspirasi dengan hal itu dan memutuskan untuk meningkatkan kecintaannya pada dunia olahraga yang lain, dan pada usia hampir 60 tahun, ia meraih gelar sarjana dua dalam bidang manajemen olahraga.
“Saya ingin menjadi orang yang dapat mempengaruhi orang lain dalam dunia olahraga, khususnya kaum lansia. Dan tampaknya pickleball merupakan wahana di mana saya dapat memberi pengaruh paling besar sebagai lansia," kata Helen.
“Raket ini mirip raket pingpong, tetapi ada raket khusus untuk 'pickleball'. Bola ini seperti bola baseball tapi berlubang-lubang, dan khusus untuk permainan pickleball. Lalu ada jaring atau net yang lebih pendek dari tennis," kata salah seorang pemain, Barbara Wayne
BACA JUGA: Partai Feminis Korsel Bersiap Buka Sekolah PolitikSejak menjadi pelatih, Helen White telah melatih lebih dari 3.000 orang pemain 'pickleball'. Tetapi ia tidak hanya mengajar, ia sendiri suka bermain 'pickleball' dan sudah ikut dalam berbagai kejuaraan di Amerika dan luar negeri, dan meraih lebih dari 50 medali.
Selain itu Helen White juga menjadi pengelola Mid-Atlantic Open Pickleball Tournament, yang terdiri dari 300 atlet semua umur.
Seluruh uang yang dikumpulkan dalam turnamen yang dikelolanya akan disumbangkan untuk Yayasan Parkinson. Baginya pilihan itu sangat pribadi. Suami Helen White, yang sudah bersamanya selama 40 tahun, didiagnosa menderita Parkison 10 tahun lalu.
BACA JUGA: Charlize Theron Luncurkan Inisiatif untuk Lawan Kekerasan Berbasis Gender“Suami saya melihat 'pickleball' sebagai obat terbaik baginya. Kami sempat berlatih keseimbangan sebentar sebelum mulai, tetapi kini ia sangat piawai. Kami sedang mempromosikan pickleball bagi orang yang didiagnosa menderita Parkinson dan penyakit neurologis lainnya," kata Helen.
“Saya mulai bermain 'pickleball' karena Helen. Kami bermain dalam beberapa turnamen di seluruh Amerika. Tampaknya tidak banyak pasangan suami-istri yang bermain, tetapi saya dan Helen menjadi tim yang cukup baik," tambah Andy Leighton, suami Helen White.
Helen White berharap dapat bermain beberapa tahun lagi. Apalagi permainan ini menjadi cara lansia menghabiskan waktu dengan gembira, dan sekaligus memberi pengertian bahwa pada usia berapapun, kita dapat melakukan apa yang kita inginkan. [em/ii]