Es yang terkandung dalam gletser di sektor Laut Amundsen di Antartika Barat cukup untuk menaikkan permukaan laut global lebih dari satu meter.
Sejumlah besar lapisan es Antartika Barat mencair secara cepat, dan terlihat dalam keadaan yang tidak dapat dikembalikan untuk diturunkan kecepatannya. Penilaian itu, dari sebuah studi baru dari para peneliti di NASA dan University of California di Irvine, menemukan bahwa tidak ada yang dapat menghentikan gletser-gletser di daerah itu untuk mencair.
Ahli glasiologi dan penulis utama penelitian tersebut, Eric Rignot, mengatakan Senin (12/5) bahwa pencairan itu merupakan penyumbang besar kenaikan permukaan air laut dalam beberapa dekade dan abad mendatang.
"Kami dan banyak kolega lainnya telah melihat secara ekstensif dalam bagian dunia ini selama lebih dari dua dekade terakhir, dengan satelit, pesawat, kapal dan survei daratan. Kami telah mempelajari cukup banyak pengamatan langsung dan independen dari bagian dunia ini untuk menyimpulkan bahwa pencairan es di sektor itu tidak dapat dihentikan," ujar Rignot.
Gletser-gletser di Laut Amundsen sektor Antartika Barat mengandung cukup es yang dapat menaikkan tingkat permukaan air laut global lebih dari satu meter, dan mencair lebih cepat dari yang diperkirakan oleh sebagian besar ilmuwan. Gletser-gletser itu melepaskan es ke lautan setiap tahun seukuran lapisan es Greenland.
Laporan tersebut, yang muncul dalam jurnal Geophysical Research Letters, menyimpulkan: "Fakta bahwa kemunduran terjadi secara simultan di sektor yang besar menunjukkan hal itu dipicu oleh sebab yang umum, seperti peningkatan jumlah panas di laut di bawah bagian-bagian yang melayang di gletser. Pada titik ini, akhir dari sektor ini tampaknya tidak dapat dihindarkan."
Para peneliti mengatakan meski emisi CO2 dapat memperlambat hilangnya gletser, mereka menekankan bahwa hal itu tidak dapat dibalikkan.
Foto dan video tambahan terkait temuan baru ini dapat dilihat di http://go.nasa.gov/1m6YZSf, sementara informasi tambahan mengenai lembaran es Antartika Barat dan kontribusi potensial untuk kenaikan tingkat laut dapat dilihat di http://go.nasa.gov/1oIfSlO.
Ahli glasiologi dan penulis utama penelitian tersebut, Eric Rignot, mengatakan Senin (12/5) bahwa pencairan itu merupakan penyumbang besar kenaikan permukaan air laut dalam beberapa dekade dan abad mendatang.
"Kami dan banyak kolega lainnya telah melihat secara ekstensif dalam bagian dunia ini selama lebih dari dua dekade terakhir, dengan satelit, pesawat, kapal dan survei daratan. Kami telah mempelajari cukup banyak pengamatan langsung dan independen dari bagian dunia ini untuk menyimpulkan bahwa pencairan es di sektor itu tidak dapat dihentikan," ujar Rignot.
Gletser-gletser di Laut Amundsen sektor Antartika Barat mengandung cukup es yang dapat menaikkan tingkat permukaan air laut global lebih dari satu meter, dan mencair lebih cepat dari yang diperkirakan oleh sebagian besar ilmuwan. Gletser-gletser itu melepaskan es ke lautan setiap tahun seukuran lapisan es Greenland.
Laporan tersebut, yang muncul dalam jurnal Geophysical Research Letters, menyimpulkan: "Fakta bahwa kemunduran terjadi secara simultan di sektor yang besar menunjukkan hal itu dipicu oleh sebab yang umum, seperti peningkatan jumlah panas di laut di bawah bagian-bagian yang melayang di gletser. Pada titik ini, akhir dari sektor ini tampaknya tidak dapat dihindarkan."
Para peneliti mengatakan meski emisi CO2 dapat memperlambat hilangnya gletser, mereka menekankan bahwa hal itu tidak dapat dibalikkan.
Foto dan video tambahan terkait temuan baru ini dapat dilihat di http://go.nasa.gov/1m6YZSf, sementara informasi tambahan mengenai lembaran es Antartika Barat dan kontribusi potensial untuk kenaikan tingkat laut dapat dilihat di http://go.nasa.gov/1oIfSlO.