Kelompok militan Hizbullah Lebanon telah menolak keras langkah pemerintah Inggris untuk melarangnya dan memasukkannya sebagai organisasi teroris.
Hizbullah mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (1/3) bahwa keputusan itu adalah “penghinaan terhadap perasaan, emosi dan kehendak rakyat Lebanon” dan menekankan bahwa kelompok Syiah adalah kekuatan politik dengan perwakilan di parlemen dan pemerintah Lebanon.
Pernyataan tersebut merupakan komentar pertama kelompok yang didukung oleh Iran itu dalam menanggapi langkah Inggris awal pekan ini untuk memasukkan Hizbullah sebagai kelompok teroris, dan menuduhnya melakukan destabilisasi di Timur Tengah.
Jika disetujui oleh Parlemen Inggris, rancangan perintah itu akan mulai berlaku pada hari Senin (4/3).
Hizbullah mengatakan keputusan itu adalah bukti bahwa pemerintah Inggris adalah “semata-mata boneka” yang berperan sesuai kehendak Amerika yang menjadi dalangnya. [lt]