Keisuke Honda mengatakan Jepang sudah punya cetak biru strategi sepak bola untuk masa depan, meski tersingkir dari Piala Dunia secara menyakitkan dalam laga melawan Belgia, Senin (2/7/2018).
Jepang harus mengubur lagi mimpinya memenangkan laga di babak gugur Piala Dunia setelah dikalahkan 3-2 oleh Belgia di laga 16 besar yang berlangsung di Rostov-on-Don. Harapan Jepang masuk ke perempat final untuk pertama kali dalam sejarah sempat naik ketika memimpin 2-0 berkat gol Genki Harguchi dan Takashi Inui.
Namun Belgia memberikan perlawanan dan membalikkan permainan dengan mencetak gol ketgia di menit ke-94, menit terakhir pertandingan.
Tapi Honda, salah satu pesepak bola besar Jepang dari generasinya, mengatakan kekalah kemarin seharusnya tidak dibandingkan dengan kekalahan akibat adu penalti dengan Paraguay di putaran yang sama di Afrika Selatan delapan tahun lalu.
“Pada saat itu, tim kami lebih dari 90 persen bermain di Jepang, dan hanya tiga atau empat kali berlaga di Eropa,” kata Honda, 32 tahun, yang dipasang pada saat-saat terakhir laga melawan Belgia, seperti dikutip AFP.
“Kami hanya memainkan bola-bola panjang dan kami tidak bisa menguasai bola. Kami tidak bisa menciptakan kesempatan seperti hari ini. Jadi, kami tidak bisa membandingkan.”
“Hari ini, kami menunjukkan bagaimana kami maju sebagai sepak bola Jepang.”
Meski demikian, Honda mengisyaratkan dia mungkin berhenti dari karier internasionalnya.
“Saya mungkin akan berhenti dari karier bermain di tim nasional, tapi saya senang karena banyak pemain muda yang mengikuti kami dan saya rasa mereka akan membuat sejarah untuk persepakbolaan Jepang,” kata mantan pemain CSKA Moscow dan AC Milan. Honda sekarang bermain di Meksiko.
Mayoritas pemain skuad Jepang yang dibawa ke Rusia oleh pelatih Nishino, sudah bermain di klub-klub Eropa. Honda berharap klub-klub di Eropa akan lebih mengincar Liga J di masa depan.
“Liga Jepang juga punya banyak pemain berkualitas, jadi mereka bisa bermain di Spanyol dan Jerman.”
“Mungkin kami memberi pesan kepada masyarakat Eropa bahwa mereka harus lebih banyak membawa pemain Jepang. Saya berharap mereka sekarang bisa merekrut banyak bakat-bakat baru.”
Tugas pasukan Samurai Blue berikutnya adalah Piala Asia di Uni Emirat Arab awal tahun depan. [ft/au]