Hong Kong Jadi Lahan Subur Perusahaan Media Daring

Laman-laman organisasi berita daring di Hong Kong.

Kemunculan media baru yang independen ini terjadi di saat media-media tradisional menghadapi peningkatan tekanan finansial dan politik, dua isu yang seringkali terkait di Hong Kong.

Film terbaru yang paling laris di Hong Kong musim panas ini bukanlah tentang kung fu, triad atau kisah cinta. Namun ​The Menu, yang dirilis Kamis (4/8) adalah tentang para jurnalis media daring.

Trailer filmnya yang drmatis itu dimulai dengan pengumunan "Media cetak hampir mati", diikuti dengan potongan-potongan gambar yang memperlihatkan wartawan digital berburu berita dan 'klik'.

The Menu, meskipun cerita fiksi, merefleksikan daya tarik yang meningkat di antara anak muda Hong Kong terhadap politik dan media.

Mantan koloni Inggris tersebut, dengan kebebasan dan sudut pandang global yang tidak ditemukan di wilayah China yang lain, telah menjadi lahan subur bagi perusahaan baru media daring. Menurut Asosiasi Jurnalis Hong Kong, ​sedikitnya ada lima laman berita yang telah dibuka dalam 12 bulan terakhir.

Ambisi-ambisi Besar

Hanya dalam setahun pertamanya, ​Initium (端传媒,) telah menarik tiga juta pengguna unik per bulan; meluncurkan aplikasi yang telah diunduh 150.000 kali, dan mempekerjakan 70 staf di Hong Kong, Taiwan, Eropa dan Amerika Serikat.

Annie Zhang, Pemimpin Redaksi Initium.

Pemimpin redaksi Annie Zhang, mengatakan Initium secara umum didasrkan pada laman-laman berbahasa Inggris dari BBC dan The New York Times. Tujuannya adalah unuk menyediakan liputan yang kisarannya luas, mulai dari pemilu di Taiwan sampai pengungsi Suriah, untuk "warga global yang berbicara Bahasa Mandarin."

Zhang, 33, sebelumnya telah menulis untuk situs New York Times berbahasa China.

"Tidak mungkin kita dapat berbasis di daratan China," ujar Zhang, yang berasal dari daratan China. "Kita memproduksi berita 'normal'. Kita tidak ingin berurusan dengan sensor atau berkelahi dengan pemerintah."

Seperti media Hong Kong yang kritis lainnya, Initium dilarang di daratan China. Hong Kong Free Press yang berbahasa Inggris juga dilarang, setelah diluncurkan sekitar setahun lalu.

Kedua laman ini diikuti oleh FactWire, kantor berita bilingual dan pengawas media, yang telah menggalang $600.000 dari 3.300 donor, yang dianggap sebagai kampanye penggalangan dana dari publik terbesar di kota tersebut. Satu media lagi adalah Stand News.

Initium mendapat pendanaan yang relatif lebih baik daripada para pesaingnya berkat pendirinya, pengacara lulusan Stanford, Will Chai, dan kelompok investasi WI Harper.

Kemunculan media baru yang independen ini terjadi di saat media-media tradisional menghadapi peningkatan tekanan finansial dan politik, dua isu yang seringkali terkait di Hong Kong.

Pekerjaan terpenting dari media-media ini adalah nuansa lokal. Secara mengejutkan, Hong Kong tidak memiliki catatan pemilih yang dapat diakses dengan mudah. Jadi Initium melakukan proyek Big Data untuk menganalisis 200.000 catatan pemilih, yang akan berguna karena Hong Kong akan mengadakan pemilihan legislatif bulan September.

Yang lainnya menampilkan berita-berita eksklusif dan bermutu, wawancara, blog dan fotografi, serta materi-materi yang tidak tersedia secara penuh di media internasional.

Para jurnalis, yang frustrasi karena tekanan yang dihadapi media arus utama, telah menyambut peluang-peluang baru ini. [hd]