Hong Kong mengatakan kecewa terhadap keputusan presiden Filipina yang membebaskan pejabat tinggi dari tuduhan kriminal atas buruknya penanganan pembajakan bis yang menelan korban jiwa bulan Agustus.
Presiden Filipina Benigno Aquino hari Selasa memerintahkan sanksi administratif terhadap tujuh orang, termasuk walikota dan kepala polisi Manila, namun menolak mengenakan tuduhan kriminal terhadap siapapun seperti yang disarankan sebuah panel penyelidikan.
Pemerintah Hong Kong mengatakan keluarga delapan wisatawan Hong Kong yang tewas dalam krisis selama 11 jam itu dan para korban selamat akan “sulit menerima” keputusan Presiden Aquino tadi.
Beberapa anggota legislatif Filipina juga mengecam penyelesaian Presiden Aquino terhadap penyelidikan insiden yang berawal ketika seorang bekas polisi yang kecewa membajak bis itu untuk memperoleh kembali pekerjaannya. Namun Presiden Aquino membela keputusannya dengan mengatakan “Kami punya proses, dan kami menjalankan peraturan hukum”.