Human Rights Watch (HRW) mengatakan, mereka memiliki bukti satelit yang menunjukkan, lebih dari 1.000 rumah di desa-desa kelompok minoritas Rohingya telah dihancurkan di Myanmar barat laut. Organisasi HAM itu menyerukan agar pemerintah mengundang PBB untuk melakukan penyelidikan terhadap penghancuran luas desa-desa tersebut yang diyakini HRW dilakukan oleh pasukan pemerintah.
Brad Adams, Direktur HRW Asia mengatakan, “Gambar-gambar baru dari satelit yang memprihatinkan ini mengukuhkan bahwa perusakan di desa-desa Rohingya jauh lebih luas dan terjadi di lebih banyak tempat daripada yang diakui pemerintah.”
Adams menyerukan agar pemerintah Myanmar, yang dipimpin Peraih Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi, berhenti menanggapi kasus itu dengan tuduhan dan bantahan gaya era militer, melainkan melihat fakta dan mengambil tindakan untuk melindungi semua orang, apapun agama atau etnis mereka.
Kelompok-kelompok bantuan kemanusiaan mengatakan puluhan ribu orang terpaksa mengungsi akibat kekerasan yang terjadi baru-baru ini. Banyak di antara mereka berusaha pergi ke Bangladesh.
HRW mengatakan, pemerintah Myanmar bersikeras mengatakan bahwa teroris bertanggungjawab atas penghancuran itu dan bahwa para jurnalis internasional seharusnya menyelidiki klaim itu. Namun, kata organisasi itu,Myanmar terus menghalangi tidak hanya jurnalis, tapi juga pekerja bantuan kemanusiaan dan penyelidik HAM, berpergian ke kawasan-kawasan yang dihancurkan itu. [ab/as]