Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, yang didukung oleh partai anti-China, telah dilantik dengan janji akan mengupayakan perdamaian dengan Beijing, tapi menolak permintaan untuk dialog sehingga hubungan yang hangat selama delapan tahun terakhir dapat mundur setidaknya dalam jangka pendek.
Presiden baru, yang juga pemimpin perempuan pertama Taiwan, mengatakan dalam pidato pengukuhan dirinya hari Jumat bahwa dia akan mengupayakan perdamaian. Dia tidak mendeklarasikan kemerdekaan resmi Taiwan dari China dan juga tidak menyatakan bersatu dengan rival politik selama 70 tahun yang merupakan tujuan jangka panjang Beijing.
Tapi sarjana hukum berusia 59 tahun ini mengabaikan peringatan Beijing bahwa dia menyetujui dialog dengan ketentuan China dan Taiwan adalah satu negara.
"Hubungan dengan China daratan penting bagi sistem keamanan regional," kata Tsai dalam pidato 25 menit di hadapan 30.000 orang. "Kita akan berupaya mempertahankan perdamaian dan stabilitas dalam hubungan lintas selat. Kedua pemerintah yang berseberangan di selat ini harus mengesampingkan sejarah buruk dan terlibat dalam dialog yang positif, demi kepentingan rakyat di kedua bêla pihak." [as/uh]