Jumlah korban tewas akibat banjir yang melanda sebagian wilayah selatan Jerman telah meningkat menjadi empat orang, sementara para petugas tanggap darurat terus melakukan evakuasi.
Kanselir Olaf Scholz mengunjungi daerah tersebut pada hari Senin (3/6) dan mengatakan bahwa air dapat meningkat di beberapa wilayah.
Kepolisian wilayah Baden-Wuerttemberg pada hari Senin mengatakan bahwa jenazah seorang pria dan seorang wanita ditemukan di Schorndorf, dekat Stuttgart, di ruang bawah tanah rumah mereka setelah banjir menerjang wilayah tersebut. Hujan deras telah memaksa orang-orang untuk mengungsi dari rumah mereka di wilayah Bavaria dan Baden-Wuerttemberg.
Sebelumnya pada hari Senin, mayat seorang wanita berusia 43 tahun ditemukan di Schrobenhausen, Bavaria. Pada hari Minggu (2/6) mayat seorang petugas pemadam kebakaran ditemukan di Plaffenhofen setelah perahunya terbalik.
Menurut laporan kantor berita AFP, banjir juga mengakibatkan gangguan yang meluas terhadap jadwal kereta api. Kereta cepat dengan rute Stuttgart dan Augsburg tergelincir akibat tanah longsor yang menutupi rel. Tidak ada yang terluka dalam insiden tersebut.
BACA JUGA: Ilmuwan: Perubahan Iklim Membuat Brazil Berisiko terkena Bencana Banjir Dua Kali Lebih BesarScholz mengatakan bahwa banjir tidak dapat lagi dipandang sebagai peristiwa “sekali saja.”
“Ini bukan hanya satu peristiwa seperti yang terjadi selama berabad-abad ... ini merupakan indikasi bahwa ada sesuatu yang terjadi di sini,” katanya. “Kita tidak boleh mengabaikan tugas untuk menghentikan perubahan iklim akibat ulah manusia.”
Ramalan cuaca menunjukkan pada hari Senin bahwa hujan lebat diperkirakan akan turun di beberapa bagian di wilayah selatan dan timur Jerman.
Menteri-Presiden Bavaria Markus Soder mengatakan bahwa kondisi wilayah tersebut masih “kritis dan mencekam,” dengan air yang surut di sejumlah tempat tetapi terjadi banjir baru dan proses evakuasi berlangsung. Dia mencatat bahwa ketinggian air diperkirakan akan meningkat di Regensbug dan lebih jauh lagi di Sungai Danube.
Soder mengatakan bahwa tidak ada “jaminan penuh” dalam melawan perubahan iklim. [th/rs]
Sejumlah informasi dalam laporan ini berasal dari The Associated Press dan Agence France-Presse.