Hujan lebat di Myanmar mengakibatkan banjir yang menewaskan puluhan orang, menghancurkan sejumlah distrik dan memaksa lebih dari 18 ribu orang mengungsi ke tempat-tempat penampungan sementara.
Banjir dan longsor telah melanda banyak wilayah di negara itu selama beberapa pekan terakhir. Badan Urusan Bantuan dan Pengungsi Myanmar memperkirakan, sekitar 110 ribu orang menderita akibat banjir, umumnya di kawasan Sagaing serta negara bagian Kachin dan Shan.
Badan itu mengatakan, 21 orang dilaporkan tewas selama bulan Juli. Hari Sabtu, para pejabat setempat melaporkan sembilan orang lagi tewas, umumnya korban perahu yang terbalik di Kachin. Mereka juga mengatakan tujuh distrik dilanda banjir hebat.
Presiden Thein Sein mengunjungi distrik Kalay di Sagaing, salah satu dari empat wilayah yang dinyatakan sebagai zona bencana hari Jumat.
Thein Sein mendapat banyak kecaman, khususnya di jaringan sosial, karena dianggap tidak berusaha cukup keras untuk menanggulangi keadaan darurat.
Hari Kamis, ia mendesak para menteri Kabinetnya untuk meninjau lapangan dan mengawasi operasi-operasi pertolongan banjir. Ia mengatakan sejak 16 Juli, beberapa kawasan di Myanmar telah dilanda hujan lebat yang menghancurkan banyak lahan pertanian, jalan, jalur kereta, jembatan dan rumah.