Media Iran tidak menanggapi langkah Hyundai, konglomerasi Korea Selatan, yang membatalkan proyek konstruksi besar Iran karena masalah yang terkait dengan sanksi ekonomi AS.
Dalam keterbukaan informasi yang dirilis Senin (29/10), Hyundai Engineering & Construction mengatakan sehari sebelumnya telah membatalkan kontrak senilai $521 juta untuk membangun kompleks petrokimia di Iran.
"Kontrak itu dibatalkan karena pembiayaan tidak lengkap, yang merupakan prasyarat bagi validitas kontrak, sementara faktor eksternal memburuk, seperti sanksi ekonomi terhadap Iran," kata Hyundai.
Dua belas jam setelah Hyundai menyampaikan pengumuman itu, tidak ada media pemerintah Iran yang menyinggungnya, serta hanya sedikit diskusi dalam bahasa Farsi mengenai langkah itu di Twitter.
Amerika akan menerapkan kembali sanksi-sanksi terhadap ekspor energi utama Iran mulai 4 November. Dengan sanksi tersebut, AS mencoba menekan Teheran agar menyetujui kesepakatan baru untuk mengekang program nuklirnya dan kegiatan-kegiatan lainnya yang dianggap bermaksud jahat. Ekspor energi adalah sumber utama pendapatan bagi pemerintah Iran.
Selama berbulan-bulan, perusahaan internasional dalam beberapa sektor-sektor, seperti energi, penerbangan, otomotif dan pengiriman telah menarik diri atau kembali membatasi bisnisnya dengan Iran agar tidak terkena sanksi sekunder AS karena melanjutkan bisnis di tengah pemberlakuan sanksi utama AS. [my]