Kepala badan pengawas nuklir PBB pada Selasa (6/9) siap merilis laporan mengenai situasi keselamatan dan keamanan nuklir di Ukraina, setelah kunjungan timnya untuk memeriksa pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina Selatan.
Dirjen Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi juga akan memberi penjelasan ringkas kepada Dewan Keamanan PBB mengenai temuan timnya, kata IAEA.
Para inspektur IAEA tiba di PLTN Zaporizhzhia pada 1 September dan menghabiskan waktu beberapa hari mengevaluasi kerusakan di lokasi itu, seberapa baik sistem keamanan dan keselamatan berfungsi, dan kondisi kerja warga Ukraina yang menjadi staf di PLTN yang dikuasai Rusia itu sejak hari-hari awal invasi Rusia di Ukraina.
Rusia dan Ukraina saling menuduh pihak lain bertanggung jawab atas penembakan di daerah sekitar PLTN. Serangan itu menimbulkan kekhawatiran internasional mengenai kemungkinan bencana nuklir.
IAEA mengatakan dua pakarnya akan tetap berada di PLTN tersebut untuk “mengamati situasi di sana dan memberikan penilaian independen.”
Perusahaan nuklir milik negara Ukraina Senin mengatakan PLTN Zaporizhzhia terputus dari jaringan listrik karena serangan Rusia.
BACA JUGA: Grossi: IAEA Tempatkan Pengawas di PLTN Zaporizhzhia, Ukraina“Hari ini, akibat kebakaran yang disebabkan oleh penembakan, saluran transmisi (terakhir yang berfungsi) terputus,” kata Energoatom dalam pernyataan di Telegram.
Menteri Energi Ukraina German Galushchenko mengatakan di Facebook bahwa Energoatom tidak dapat melakukan perbaikan sewaktu pertempuran berkecamuk di sekitar fasilitas itu.
IAEA mengatakan Ukraina memberitahu badan tersebut bahwa saluran listrik cadangan tidak rusak dan bahwa para pakar Ukraina berencana menyambungkan kembali listrik dalam beberapa hari mendatang.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam pidato harian pada Senin (5/9) malam mengatakan bahwa PLTN itu telah ditempatkan dalam situasi di mana ini “selangkah lagi dari bencana radiasi.” [uh/ab]