Kepala IAEA Yukiya Amano merekomendasikan agar sebagian air yang terkontaminasi dari PLTN Fukushima di Jepang yang dilanda tsunami itu dilepaskan ke laut.
Pemerintah Jepang telah berjuang untuk membendung air yang terakumulasi dengan cepat yang digunakan untuk mendinginkan reaktor yang rusak. Beberapa dari ratusan tank yang digunakan untuk menyimpan air radioaktif itu telah bocor.
Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Yukiya Amano mengatakan hari Senin (17/3) usaha penyimpanan air yang terus menerus bukanlah strategi yang realistis. Dia menyarankan agar sebagian dari air limbah itu dapat dilepaskan ke Samudera Pasifik, setelah diproses dengan benar.
Tsunami yang dipicu gempa bumi menghantam PLTN itu tiga tahun lalu, menimbulkan krisis pada tiga reaktor nuklir.
Sejak itu, pemerintah Jepang telah menderita serangkaian kemunduran yang memalukan dalam upaya mereka untuk membersihkan daerah tersebut, termasuk terjadinya lagi kebocoran radioaktif.
Para insinyur mengatakan akan memakan waktu minimal empat dekade untuk menyelesaikan pembongkaran PLTN itu.
Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Yukiya Amano mengatakan hari Senin (17/3) usaha penyimpanan air yang terus menerus bukanlah strategi yang realistis. Dia menyarankan agar sebagian dari air limbah itu dapat dilepaskan ke Samudera Pasifik, setelah diproses dengan benar.
Tsunami yang dipicu gempa bumi menghantam PLTN itu tiga tahun lalu, menimbulkan krisis pada tiga reaktor nuklir.
Sejak itu, pemerintah Jepang telah menderita serangkaian kemunduran yang memalukan dalam upaya mereka untuk membersihkan daerah tersebut, termasuk terjadinya lagi kebocoran radioaktif.
Para insinyur mengatakan akan memakan waktu minimal empat dekade untuk menyelesaikan pembongkaran PLTN itu.