Ibu negara AS Melania Trump, Selasa malam (25/8), menyampaikan simpatinya terhadap ratusan ribu warga Amerika yang terdampak pandemi virus corona, pernyataan yang kontras dengan pernyataan dari suaminya, Presiden Donald Trump, yang kerap meremehkan dampak penyakit menular itu dan mengatakan penyakit tersebut akan lenyap.
“Sejak Maret, kehidupan kita telah berubah drastis,” kata ibu negara dalam pidato Selasa malam (25/8) di Taman Mawar Gedung Putih yang baru ditata ulang. “Simpati terdalam saya untuk siapapun yang telah kehilangan orang tercinta mereka. Doa saya bagi mereka yang sakit atau menderita. Saya tahu banyak orang yang cemas dan sebagian mereka tak berdaya,” ujarnya. “Saya ingin Anda tahu, kalian tidak sendirian.”
Nada pidatonya menandai peralihan nyata dari sebagian besar retorika yang bernada politis dalam dua malam pertama dari empat hari Konvensi Nasional Partai Republik (RNC), ketika para pendukung Trump menyerang tajam penantang Trump dari Partai Demokrat, Joe Biden, sambil memuji-muji cara penanganan Trump terhadap pandemi dan dampaknya yang menghancurkan terhadap perekonomian.
BACA JUGA: Ibu Negara Melania Trump akan Bicara di Konvensi Nasional Partai RepublikDengan menyampaikan kembali kisahnya beremigrasi dari Slovenia sebagai seorang model berusia 26 tahun dan pada akhirnya memiliki kewarganegaraan AS, Melania Trump mungkin terhubung dengan banyak orang yang ditolak oleh kebijakan suaminya yang menarget imigran gelap.
Ibu negara menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada petugas kesehatan yang telah merawat jutaan orang yang terjangkit Covid-19.
“Kalian mendahulukan negara, suami saya dan saya berterima kasih,” ujarnya.
“Mengilhami sekali melihat apa yang akan dilakukan rakyat satu sama lain di negara kita yang hebat ini,” kata Melania dalam pidatonya, yang menjadi penutup malam kedua RNC yang menominasikan suaminya untuk masa jabatan kedua.
Konvensi ini sebagian besar dilakukan secara virtual di Washington karena khawatir akan penyebaran virus corona. Biasanya, ribuan delegasi memenuhi sebuah arena setiap empat tahun sekali dalam konvensi-konvensi yang menominasikan calon presiden AS.
BACA JUGA: Melania Trump: Dari Model Imigran Hingga Melenggang ke Gedung PutihSebagian pembicara pada Selasa malam mencakup Menteri Luar Negeri Mike Pompeo yang berbicara dari Yerusalem, yang memuji-muji tindakan Trump selaku presiden, sementara yang lainnya menyerang kandidat partai Demokrat dalam berbagai isu mulai dari kebijakan ekonomi dan luar negeri hingga ke masalah hukum dan ketertiban serta pengendalian senjata api.
Pandemi telah menewaskan lebih dari 178 ribu orang di AS dan menjangkiti lebih dari 5,7 juta orang, sebut Johns Hopkins University. Kedua data itu merupakan catatan tertinggi di antara negara manapun juga.
Tetapi cara penanganan Presiden Trump terhadap krisis virus corona telah mengancam peluangnya dalam pemilu 3 November menghadapi Biden. Berbagai jajak pendapat menunjukkan rakyat Amerika dengan selisih suara besar tidak setuju dengan cara Trump menangani krisis kali ini. [uh/ab]