Ijtima Dunia di Gowa Dibatalkan

Muslim mengenakan masker saat salat Jumat di masjid Istiqlal di Jakarta (foto: ilustrasi).

Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan Kamis dini hari (19/3) memastikan bahwa Ijtima Dunia Zona Asia 2020 yang dilangsungkan di kompleks Pesantren Darul Ulum, desa Niranuang, kecamatan Bontomarannu, kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan resmi dibatalkan.

“Alhamdulillah panitia sepakat menangguhkan pelaksanaan acara itu,” ujar Adnan kepada VOA lewat pesan teks.

Adnan juga mengirimi video pembicaraannya dengan salah seorang panitia inti Ijtima Dunia. Video ini juga dipasangnya di Instagram.

“Alhamdulillah dibatalkan yaa Ustad. Pulangnya nanti diatur kembali sesuai tiket pulang masing-masing,” ujar Adnan. Yang diajaknya bicara mengatakan “siap dan kami tidak akan keluar dari arena.” Adnan menjawab dengan tegas, “Iya, jangan dikasih keluar. Biar mereka di dalam, nanti kami siapkan kendaraan jika mereka ingin pulang sesuai tiket masing-masing.”

Lebih jauh Adnan minta agar pihaknya dapat kembali melakukan penyemprotan disinfektan di tenda-tenda dan lingkungan sekitar acara itu sebagai langkah berjaga-jaga.

“Terus mohon izin, tadi sudah dilakukan penyemprotan disinfektan, mohon besok juga kami bisa melakukannya sebagai pencegahan supaya masyarakat Gowa dan lainnya tidak cemas,” ujarnya.

Panitia Ijtima Dunia menyetujuinya.

Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan (foto: courtesy).

Kepada VOA, Adnan mengatakan panitia sudah berjanji akan mengadakan pertemuan selepas sholat Subuh Kamis pagi (19/3) untuk mempersingkat acara Ijtima Dunia Zona Asia 2020 itu.

“Jika sebelumnya acara dilangsungkan selama lima hari, maka kini kami minta acara selesai Kamis pagi. Mereka akan merembukkan dulu. Besok pagi saya bersama Gubernur Sulawesi Selatan dan aparat akan datang untuk mengawal berakhirnya acara itu dan memastikan para peserta kembali ke daerah masing-masing,” tambahnya.

Hingga Kamis dini hari sudah lebih dari 8.000 orang yang memadati tenda-tenda yang dibangun di sekeliling pesantren itu, termasuk 400an warga asing. Flyer atau poster mendorong umat Islam menghadiri acara itu juga beredar di banyak daerah dan di berbagai media sosial.

BACA JUGA: Di Tengah Perebakan Corona, Indonesia Timur Gelar 2 Acara Akbar

Berdasarkan informasi yang dihimpun VOA dari berbagai pihak, warga asing yang datang berasal dari sembilan negara, yaitu Pakistan, India, Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, Timor Leste, Bangladesh, Filipina dan Arab Saudi. Seluruh warga asing ini diketahui datang lewat Makassar.

Sementara sebagian besar jemaah Indonesia berasal dari berbagai propinsi di Sulawesi, yang mencapai hampir 2 ribu orang; dan dari Jawa Tengah yang mencapai hampir 1.200 orang. Diperkirakan total jemaah yang akan hadir dalam acara seperti tablig akbar di Kuala Lumpur dua minggu lalu itu, mencapai lebih dari sepuluh ribu orang.

Acara di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan dan di Kuala Lumpur, Malaysia, diselenggarakan oleh kelompok yang sama, yaitu Tablighi Jama'at, suatu kelompok Muslim yang mendorong penyebarluasan dan penguatan agama lewat cara dakwah. Acara di Kuala Lumpur terbukti menjadi hotspot perebakan virus corona, setelah sedikitnya 41 warga Malaysia yang menghadiri acara itu positif terjangkit virus tersebut. Tiga WNI juga dilaporkan tertular.

Penahbisan Uskup di Ruteng Tetap Berlangsung

Sementara itu, acara akbar lain yang juga dilangsungkan di bagian timur Indonesia dan menarik ribuan orang lainnya, yaitu pentahbisan uskup Ruteng, di Kepulauan Flores, dan Semana Santa di Larantuka, ibu kota kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, tetap dilangsungkan.

Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo lewat pesan teks pada VOA mengatakan ikut menghadiri acara yang dihadiri oleh sekitar enam ribu orang itu, tetapi tidak menjawab ketika ditanya tentang potensi terjadinya perebakan virus dalam acara tersebut.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat sebagaimana dikutip sejumlah media lokal, mengatakan telah meminta pemeritah kabupaten Manggarai dan Keuskupan Ruteng untuk mengawasi dengan ketat pelaksanaan acara itu. Tetapi tidak dapat mencegah pelaksanaannya.

Satgas Penanganan Virus Corona Berupaya Tangani Acara Akbar Seperti Ini

Dihubungi melalui telpon apa yang dapat dilakukan untuk mencegah terulangnya pelaksanaan acara yang mengumpulkan banyak orang seperti di Gowa dan Flores, Ketua Satgas Penanganan Virus Corona di Indonesia Letjen. TNI Doni Monardo kepada VOA menjawab singkat “sedang diupayakan,” tanpa merinci lebih jauh upaya yang dimaksudnya. [em/ii]