Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa membenarkan informasi mengenai tambahan enam orang pasien yang dinyatakan positif terjangkit virus corona.
“Jadi enam tadi itu kebetulan enam-enamnya dari rumah sakit yang ada di Surabaya,” ujar Khofifah Indar Parawansa.
Gugus Tugas Penanggulangan Virus Corona Provinsi Jawa Timur kata Khofifah, telah menyiapkan pendataan dan penelusuran secara digital, mengenai kawasan-kawasan yang diduga memiliki risiko penyebaran virus corona dari riwayat pasien yang positif corona. Dia juga berpesan agar masyarakat tetap tenang, dan tidak khawatir terhadap informasi adanya pasien positif corona di Jawa Timur.
“Kita sudah menyiapkan secara digital untuk titik-titik, misalnya, pada H minus berapa berkomunikasi dengan siapa, di titik mana. Sudah ada di dalam peta digital di Gugus Tugas ini, tapi mungkin kita tidak bisa publish supaya tidak menimbulkan kepanikan di lingkungan-lingkungan yang mungkin pernah disinggahi,” kata Khofifah.
Khofifah mengimbau agar masyarakat Jawa Timur meningkatkan kewaspadaan, mengurangi aktivitas di luar rumah bila tidak mendesak, serta menjaga kebersihan dan imunitas tubuh.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak menyambut inisiatif dari para pebisnis untuk membantu penanggulangan virus corona di Jawa Timur agar tidak menggangu perekonomian. Emil menegaskan, tidak melarang orang bekerja di luar rumah, bila pekerjaan itu menjadi satu-satunya sumber pendapatan yang dimiliki masyarakat. Namun, ia berpesan agar masyarakat tetap melakukan langkah pencegahan penularan virus corona.
“Selama ini masih fasilitas publik, seperti sekolah, atau tempat tertentu, mungkin ini memang bisa ditutup, tetapi kalau masyarakat harus melakukan kegiatan urgent, atau income hariannya benar-benar bergantung, tentu tidak ada larangan, himbauan ada, larangan tidak,” tandas Emil Elestianto Dardak. [pr/ft]