Iklan yang di-Tweet Trump Dikecam Sebagai Rasis

Presiden AS, Donald Trump, berpidato dalam sebuah kampanye di Bandara Regional Columbia di Columbia, Missouri, AS, 1 November 2018 (foto: Reuters/Carlos Barria)

Presiden AS Donald Trump memasang tweet iklan kampanye yang menyalahkan Partai Demokrat karena mengizinkan seorang pria Meksiko berada di AS secara ilegal untuk membunuh dua petugas polisi di California Utara pada tahun 2014 dalam serangan yang dipicu penggunaan metamfetamin. Luis Bracamontes telah dijatuhi hukuman mati.

Iklan itu menunjukkan video Bracamontes di pengadilan mengatakan ia berharap bisa membunuh lebih banyak petugas polisi, salah satu dari banyak ocehannya dihadapan hakim.

Ian Haney Lopez seorang profesor dari UC Berkeley penulis buku "Dog Whistle Politics" mengatakan iklan "Ini bukan sekedar rasisme. Ini adalah rasisme sebagai strategi, sebagai taktik memecah dan menaklukkan yang pada akhirnya mendukung kekuasaan orang kaya.'"

Iklan kampanye itu mengaitkan kejahatan Bracamontes dengan rombongan besar migran Amerika Tengah yang bergerak melalui Meksiko dan menunjukkan bahwa Partai Demokrat akan memperbolehkan penjahat lain di AS.

Video itu, yang disiarkan Trump Rabu malam, tanpa bukti menuduh Partai Demokrat bertanggung jawab karena mengizinkan Bracamontes masuk ke AS. Tuduhan itu disampaikan di tengah hiruk-pikuk imigrasi berhaluan keras yang diusulkan Trump pada tahap akhir kampanye, termasuk mengirim pasukan ke perbatasan dan mencabut hak kewarganegaraan berdasarkan kelahiran.

Bracamontes, seorang imigran dari Meksiko yang dua kali dideportasi , dijatuhi hukuman mati di California karena membunuh tahun 2014. Video 53 detik itu termasuk sumpah serapah yang diucapkan Bracamontes selama persidangannya ketika ia mengaku menyesal karena tidak membunuh lebih banyak lagi polisi. [my]