Imam AS Kutuk Pemenggalan Sandera ISIS

Pekerja bantuan Inggris, David Haines (kiri) sebelum dibunuh militan ISIS (foto: dok).

Sheikh Abdirahman Omar Sheikh mengatakan kepada VOA bahwa menurut hukum Islam tawanan memiliki hak dan tidak boleh dibunuh karena kewarganegaraan mereka.

Imam terkemuka di kota Minneapolis, Amerika, mengutuk pemenggalan sandera oleh militan Negara Islam ISIS, dan mengatakan tindakan tersebut "tidak Islami."

Sheikh Abdirahman Omar Sheikh mengatakan kepada VOA bahwa menurut hukum Islam tawanan memiliki hak dan tidak boleh dibunuh karena kewarganegaraan mereka.

Dia membandingkan kelompok Negara Islam ISIS dengan kelompok ekstremis Somalia al-Shabab, dengan mengatakan para militan lebih merusak Islam daripada menarik orang untuk mengenal Islam.

Sheikh Omar mengatakan para pejabat Amerika harus berbuat lebih banyak untuk menunjukkan bahwa Amerika tidak berperang melawan Islam. Dia menyoroti diskriminasi yang dihadapi Muslim, terutama setelah serangan teror 11 September 2001, dengan mengatakan hal-hal seperti daftar larangan untuk bepergian dengan pesawat terbang, pertanyaan-pertanyaan yang "mengintimidasi" tentang kehidupan sehari-hari dan pengawasan atas masjid, menciptakan persepsi bahwa Amerika sedang berperang melawan Muslim.

Dia mengatakan bahwa pandangan demikian meningkatkan jumlah orang yang bergabung dengan kaum radikal.

Sheikh Omar mengatakan harus ada cara untuk memisahkan sejumlah kecil radikal dari 99,9 persen Muslim yang hanya ingin menjalankan agama mereka dan tidak "bersalah karena menjadi seorang Muslim."