Anas al-Saleh, yang juga menjabat sebagai menteri perminyakan, dikutip Kantor Berita Kuwait hari Minggu mengatakan defisitnya hampir 9 miliar dolar lebih sedikit dibanding angka yang dianggarkan. Tahun baru fiskal di Kuwait dimulai 1 April.
Defisit anggaran Kuwait mencerminkan dampak dari harga minyak yang rendah terhadap para eksportir minyak mentah, terutama negara-negara di Teluk Arab yang bergantung pada penjualan minyak untuk membayar subsidi, tunjangan kesejahteraan dan upah pegawai negeri.
Al-Saleh dikutip mengatakan Kuwait “menghadapi tantangan serius” sehingga perlu melakukan penghematan pembelanjaan, diversifikasi ekonomi, menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi warga Kuwait dan menarik lebih banyak investasi asing. [vm/al]