Beberapa hari setelah Perdana Menteri Narendra Modi memulai masa jabatan ketiganya, India dan Amerika Serikat sepakat untuk memperkuat kerja sama di bidang teknologi tinggi, dalam sebuah kunjungan oleh Penasehat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan ke New Delhi.
Sullivan bertemu dengan Modi, menteri luar negeri India dan mitranya dari negara itu, dalam kunjungan yang menegaskan kembali bagi kedua negara untuk mengupayakan hubungan yang lebih dekat.
“India berkomitmen untuk penguatan lebih jauh kemitraan strategis global India-AS yang menyeluruh bagi kepentingan global,” tulis Modi di X, setelah pertemuan dengan Sullivan, Senin (17/6).
Fokus utama kunjungan Sullivan adalah untuk menggelar diskusi dengan Penasehat Keamanan Nasional India, Ajit Doval terkait peluncuran inisiatif bersejarah oleh kedua negara pada Januari lalu, untuk bekerja sama lebih dekat dalam bidang teknologi tinggi termasuk pertahanan, semikonduktor, jaringan nirkabel 5G dan kecerdasan buatan.
Inisiatif ini, yang diluncurkan untuk melawan China, menandai dorongan yang besar bagi penguatan kemitraan strategis diantara kedua negara.
“Kunjungan Sullivan di hari-hari pertama pemerintahan Modi yang baru, menjadi tanda bahwa AS ingin mengelola momentum dalam kemitraan teknologi tinggi diantara kedua negara,” kata Manoj Joshi, Anggota Kehormatan di Yayasan Penelitian dan Pengamatan, di New Delhi.
BACA JUGA: Biden Ucapkan Selamat Kepada Modi, AS Nantikan Lebih Banyak Kerja Sama Indo-PasifikLembar fakta bersama yang disusun kedua negara setelah pertemuan Sullivan dan Doval mengatakan bahwa mereka telah meluncurkan kemitraan semikonduktor baru yang strategis antara perusahaan-perusahaan AS dan India, untuk amunisi pandu presisi dan platform elektronik nasional lain yang berfokus pada keamanan.
Keduanya juga setuju untuk berinvestasi bersama dalam sebuah proyek sumber daya lithium di Amerika Selatan dan deposit mineral langka di Afrika “untuk mendiversifikasi rantai pasok mineral kritis” dan mendiskusikan kemungkinan produksi bersama sistem peperangan darat, menurut lembat fakta itu.
Sektor manufaktur pertahanan domestik yang tumbuh masih menjadi salah satu fokus utama bagi pemerintahan Modi, seiring upaya mereka menurunkan ketergantungan pada sejata impor.
Meskipun India telah mendiversifikkasi impor peralatan militernya, negara ini masih sangat tergantung kepada Rusia. [ns/ab]