Setahun lalu, Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) menegaskan polio tidak lagi merupakan endemi di India.
GHAZIABAD, UTTAR PRADESH, INDIA —
Untuk memahami bagaimana India bisa memberantas virus polio yang sangat menular dan melumpuhkan, tidak perlu melihat ke tempat yang lebih jauh dari wilayah Ghaziabad yang mayoritas penduduknya Muslim, di negara bagian Uttar Pradesh sebelah utara.
“Kapanpun petugas datang, anak-anak kami divaksinasi. Bahkan jika tidak ada petugas yang datang ke tempat kami, kami pergi ke klinik untuk memvaksinasi anak-anak kami,” kata Asma Khatun, ibu dua anak.
Ketika tim pemerintah dan UNICEF pergi dari rumah ke rumah untuk menyuntikkan vaksin polio kepada anak-anak, mereka tidak menghadapi tentangan apa pun.
UNICEF mengatakan, 25 tahun lalu, polio membuat lumpuh sekitar 200.000 anak di India setiap tahun. Banyak pakar memperkirakan, India mungkin merupakan negara terakhir yang berhasil membasmi polio.
Setelah mengeluarkan jutaan dolar dan jutaan vaksin, India berhasil mengurangi jumlah penderita polio dari 741 tahun 2009 menjadi hanya satu penderita tahun 2011.
UNICEF mengatakan tim-tim pertugas kesehatan yang menarget wilayah-wilayah yang berisiko tinggi merupakan kunci dalam pemberantasan itu.
Perempuan seperti Zareena Parveen meluangkan waktu berjam-jam dengan keluarga-keluarga di sekitar perkampungan mereka, menyakinkan para orang tua mengenai pentingnya memvaksinasi anak-anak, dan menepis informasi keliru mengenai vaksin itu.
Lembaga-lembaga dan pemuka-pemuka agama Islam setempat juga memainkan peran penting dalam menyebarkan informasi tentang vaksin itu di tempat-tempat berkumpul, masjid, dan sekolah.
Maulana Noor Hassan Qasmi mengatakan ada perbedaan antara komunitasnya di India dan komunitas di negara-negara di mana polio masih merupakan endemi, seperti Pakistan, Afghanistan, dan Nigeria, di mana kelompok bersenjata membunuh pertugas-petugas pemberi vaksin.
“Kampanye vaksin polio berhasil di sini karena para pemuka agama mendukung kami, Dengan dukungan mereka, kami bisa membuat orang paham bahwa memmvaksinasi anak-anak sangat bermanfaat dan penting,” ungkap Qasmi.
Kementerian kesehatan India bulan lalu meluncurkan kampanye imunisasi nasional – dengan target memvaksinasi 170 juta anak balita. Upaya itu akan memusatkan perhatian pada kelompok penduduk yang paling rentan, termasuk bayi yang baru lahir, migran, dan orang-orang yang tinggal di daerah-daerah yang berisiko tinggi.
Jika tidak ada penderita polio baru dilaporkan di India menjelang tahun 2014, negara itu akan secara resmi dinyatakan bebas polio. Namun UNICEF memperingatkan, tidak boleh berpuas diri dan India harus tetap waspada dalam melindungi anak-anak sampai polio dibasmi di seluruh dunia. (Aru Pande)
“Kapanpun petugas datang, anak-anak kami divaksinasi. Bahkan jika tidak ada petugas yang datang ke tempat kami, kami pergi ke klinik untuk memvaksinasi anak-anak kami,” kata Asma Khatun, ibu dua anak.
Ketika tim pemerintah dan UNICEF pergi dari rumah ke rumah untuk menyuntikkan vaksin polio kepada anak-anak, mereka tidak menghadapi tentangan apa pun.
UNICEF mengatakan, 25 tahun lalu, polio membuat lumpuh sekitar 200.000 anak di India setiap tahun. Banyak pakar memperkirakan, India mungkin merupakan negara terakhir yang berhasil membasmi polio.
Setelah mengeluarkan jutaan dolar dan jutaan vaksin, India berhasil mengurangi jumlah penderita polio dari 741 tahun 2009 menjadi hanya satu penderita tahun 2011.
UNICEF mengatakan tim-tim pertugas kesehatan yang menarget wilayah-wilayah yang berisiko tinggi merupakan kunci dalam pemberantasan itu.
Perempuan seperti Zareena Parveen meluangkan waktu berjam-jam dengan keluarga-keluarga di sekitar perkampungan mereka, menyakinkan para orang tua mengenai pentingnya memvaksinasi anak-anak, dan menepis informasi keliru mengenai vaksin itu.
Lembaga-lembaga dan pemuka-pemuka agama Islam setempat juga memainkan peran penting dalam menyebarkan informasi tentang vaksin itu di tempat-tempat berkumpul, masjid, dan sekolah.
Maulana Noor Hassan Qasmi mengatakan ada perbedaan antara komunitasnya di India dan komunitas di negara-negara di mana polio masih merupakan endemi, seperti Pakistan, Afghanistan, dan Nigeria, di mana kelompok bersenjata membunuh pertugas-petugas pemberi vaksin.
“Kampanye vaksin polio berhasil di sini karena para pemuka agama mendukung kami, Dengan dukungan mereka, kami bisa membuat orang paham bahwa memmvaksinasi anak-anak sangat bermanfaat dan penting,” ungkap Qasmi.
Kementerian kesehatan India bulan lalu meluncurkan kampanye imunisasi nasional – dengan target memvaksinasi 170 juta anak balita. Upaya itu akan memusatkan perhatian pada kelompok penduduk yang paling rentan, termasuk bayi yang baru lahir, migran, dan orang-orang yang tinggal di daerah-daerah yang berisiko tinggi.
Jika tidak ada penderita polio baru dilaporkan di India menjelang tahun 2014, negara itu akan secara resmi dinyatakan bebas polio. Namun UNICEF memperingatkan, tidak boleh berpuas diri dan India harus tetap waspada dalam melindungi anak-anak sampai polio dibasmi di seluruh dunia. (Aru Pande)