India telah membuka jembatan terpanjangnya di bagian timur lautnya yang terpencil, untuk meningkatkan prasarana pertahanannya di dekat perbatasan yang disengketakan dengan China. Jembatan itu adalah satu dari beberapa proyek yang dipercepat pembangunannya untuk memudahkan pergerakan pasukan bersenjata dan artileri ke negara bagian Arunachal Pradesh, yang diklaim China sebagai miliknya.
Jembatan Dhola Sadiya sepanjang 9,15 kilometer yang membentang di atas Sungai Brahmaputra akan memberi akses yang lebih cepat dan mudah ke negara bagian di kawasan Himalaya itu, yang oleh China disebutnya sebagai Tibet Selatan. Jembatan itu dirancang untuk mampu menahan beban tank-tank tempur berbobot 60 ton.
Namun Perdana Menteri Narendra Modi, yang meresmikan proyek jembatan ini tepat pada hari ia berkuasa selama tiga tahun, berfokus bukan pada masalah pertahanan. Ia berfokus pada manfaat ekonomi proyek itu, yang sekaligus akan memperbaiki keterhubungan dengan kawasan terpencil yang infrastrukturnya buruk.
Ia mengatakan akan mempercepat pembangunan di negara-negara bagian Arunachal Pradesh dan Assam dan membantu puluhan ribu petani mendapatkan akses ke pasar-pasar baru. “Bukan hanya menghemat waktu dan uang, jembatan ini akan mengantar ke sebuah Revolusi ekonomi,” jelas Modi. Sejak menjabat pada tahun 2014, pemerintah Modi telah memprioritaskan peningkatan infrastruktur untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. [uh/lt]