Pasca tergulingnya pemerintah Afghanistan yang didukung Amerika dan pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban 15 Agustus lalu, India melangsungkan pertemuan dengan sejumlah pejabat keamanan senior dari Rusia, Iran dan lima negara Asia Tengah.
Penasihat Keamanan Nasional India Ajid Doval mengundang para pejabat keamanan dari Iran, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Rusia, Tajikistan, Turkmenistan dan Uzbekistan.
“Kita semua telah mengamati dengan cermat perkembangan di Afghanistan. Ini memiliki implikasi penting, tidak hanya bagi rakyat Afghanistan, tetapi juga negara-negara tetangganya dan kawasan. Ini adalah waktu untuk melakukan konsultasi erat, kerjasama, interaksi dan koordinasi yang lebih erat di antara kita, negara-negara di kawasan,” ujarnya.
BACA JUGA: Pakistan Boikot Pertemuan di India Soal AfghanistanLebih jauh Ajid Doval berharap pertemuan itu akan membantu rakyat Afghanistan dan meningkatkan keamanan kolektif di kawasan itu.
Wakil-wakil dari Afghanistan tidak diundang, sementara Pakistan dan China menolak hadir. Penasihat Keamanan Nasional Pakistan Moeed Yusuf pekan lalu menyebut India sebagai “perusak” dan bukan “pembawa perdamaian” di Afghanistan.
Kementerian Luar Negeri India dalam sebuah pernyataan mengatakan pertemuan itu akan membahas “tantangan keamanan yang relevan dan mendukung rakyat Afghanistan mempromosikan perdamaian, keamanan dan stabilitas.”
Para pejabat tinggi keamanan itu dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Narendra Modi hari Rabu ini.
Dua pertemuan serupa sebelumnya, yaitu pada tahun 2018 dan dan 2019, dilangsungkan di Iran.
Pejabat Kementerian Luar Negeri India mengatakan sikap Pakistan yang menolak menghadiri pertemuan itu “disayangkan, tetapi tidak mengejutkan” dan “mencerminkan pola pikir yang memandang Afghanistan sebagai protektoratnya.”
Pertemuan itu juga menggarisbawahi upaya India melindungi kepentingan strategisnya di Afghanistan di tengah meningkatnya pengaruh Pakistan di kawasan itu.
BACA JUGA: Taliban Sebut Kegagalan Mengakui Pemerintah Mereka dapat Berefek GlobalDua musuh bebuyutan – India dan Pakistan – memang telah sejak lama berupaya menggunakan pengaruh mereka terhadap Afghanistan untuk mencapai kepentingan keamanan mereka.
Para pemimpin India khawatir dengan kembali berkuasanya Taliban akan menguntungkan Pakistan dan menyulut pemberontakan lama di wilayah sengketa Kashmir, di mana para gerilyawan itu telah memiliki pijakan.
Hubungan India dan Afghanistan ini bagai mati suri. India tidak lagi memiliki misi diplomatik di Kabul setelah mengevakuasi seluruh staf menjelang penarikan pasukan Amerika terakhir dari Afghanistan. Namun India telah melangsungkan pertemuan resmi pertama dengan perwakilan Taliban di Qatar pada 31 Agustus lalu.
Sebelum Taliban merebut kembali Kabul, India telah memberikan pelatihan operasional dan peralatan militer pada pasukan keamanan Afghanistan, meskipun tidak memiliki pasukan di lapangan. India juga merupakan penyedia bantuan pembangunan terbesar di kawasan itu pada Afghanistan. [em/jm]