Para pejabat di India telah memerintahkan produsen HP Blackberry agar memberi akses ke layanan email dan SMS selambat-lambatnya akhir bulan, atau berisiko ditutup.
Pengumuman itu dikeluarkan beberapa jam setelah para pejabat India bertemu dengan perusahaan telkom milik negara untuk membahas pelarangan layanan itu, jika perusahaan yang membuat Blackberry tidak menanggapi keprihatinan pemerintah mengenai keamanan.
Para pejabat hari Kamis mengatakan, perusahaan itu, Research in Motion, diberi waktu sampai tanggal 31 Agustus untuk memberi pemerintah akses ke informasi bersandi. Jika perusahaan itu tidak mematuhinya, perusahaan telkom India mengatakan secara hukum mereka akan bertanggung jawab untuk menutup layanan email dan pesan-pesan instan.
India khawatir bahwa fitur Blackberry dapat digunakan oleh berbagai organisasi teroris sebab badan-badan keamanan tidak dapat mencegat komunikasi itu. Teroris menggunakan HP dan telepon satelit untuk merencanakan serangan di kota Mumbai tahun 2008.
Pejabat India mengatakan bahwa hampir tidak mungkin bagi pihak-pihak ketiga untuk memantau pesan-pesan yang menggunakan kode-kode rahasia yang dikirim BlackBerry.
Perusahaan yang membuat BlackBerry, Research In Motion (RIM) asal Kanada, belum mengeluarkan pernyataan mengenai pertemuan hari ini di New Delhi. Pertemuan ini dilakukan sehari setelah RIM mencapai persetujuan untuk mengizinkan Arab Saudi memantau pesan-pesan instan.
BlackBerry juga sedang menghadapi kemungkinan larangan di Uni Emirat Arab. Pemerintah UEA sedang mempertimbangkan larangan penyediaan jasa BlackBerry, yang bila lolos, akan mulai berlaku bulan Oktober.