Kerja sama antara Indonesia dan Australia akan terus ditingkatkan. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai mendampingi Presiden Joko Widodo dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Australia Malcolm Turnbull pada Jumat (7/7) di Hotel Steigenberger Hamburg Jerman, menjelaskan, kedua kepala negara sepakat persoalan terorisme saat ini telah menjadi ancaman global. Australia lanjut Retno memberikan apresiasi atas peran aktif Indonesia di kancah internasional dalam menanggulangi terorisme.
Indonesia lanjut Retno, mengajak negara-negara sahabat di subkawasan untuk ikut berperan aktif dalam penanggulangan terorisme. Negara-negara itu di antaranya ialah Selandia Baru, Malaysia, Filipina, dan Brunei Darussalam.
"Jadi, pada level sub-kawasan, kita akan melakukan atau meningkatkan kerja sama counter-terrorism dan kerja sama itu akan dilakukan akhir bulan Juli 2017," ungkap Retno.
Kedua negara lanjut Retno, juga sepakat untuk mendorong agar negosiasi Indonesian-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA), dapat diselesaikan pada akhir tahun 2017 mendatang.
"Kedua pemimpin terus mendorong agar negosiasi dapat diselesaikan pada akhir tahun 2017," ujarnya.
Selain itu, Presiden Jokowi dan PM Turnbull juga membahas kemitraan kedua negara lewat Indonesian-Australia Comprehensive Strategic Partnership. Kemitraan itu menjadi bukti kedekatan dan hubungan yang semakin erat antara Indonesia dan Australia.
"Jadi kalau CEPA, Insya Allah bisa diselesaikan pada tahun 2017, maka di tahun 2018, akan diluncurkan Strategic Comprehensive Partnership antara Indonesia dan Australia," tutur Retno.
Pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull, berlangsung pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Hamburg, Jerman. [aw/eis]