Indonesia akan mempertahankan hak menjadi tuan rumah Asian Games 2018 dan menghindari larangan Komite Olimpiade Internasional (IOC) setelah menyelesaikan sengketa atas penggunaan logo cincin Olimpiade.
IOC telah mengizinkan hanya Komite Olimipade Indonesia (KOI) yang menggunakan logo ikonik yang menampilkan lima cincin berwarna-warni yang saling bertautan itu setelah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) mengadopsinya tanpa izin.
KONI awalnya menolak mundur setelah IOC memperingatkan pemerintah Indonesia akan penalti berat jika sengketa itu tidak diselesaikan.
Pertemuan-pertemuan antara KONI dan KOI, yang suatu kali merupakan bagian dari KONI namun kemudian berpisah untuk mengawasi partisipasi Indonesia di acara-acara olahraga besar seperti Olimpiade, gagal menyelesaikan isu tersebut namun KONI mengatakan para anggotanya telah memilih untuk mengalah minggu ini.
"Para anggota kami telah merekomendasikan (tidak menggunakan lambang cincin) dan kami telah memilih beberapa kandidat untuk membantu merancang logo baru," ujar ketua KONI, Tono Suratman, seperti dikutip Jakarta Globe, akhir pekan lalu.
"Bisa tiga cincin atau enam cincin, sepanjang itu bukan logo IOC. Warna-warnanya juga bisa berbeda namun bentuknya sama, atau sebaliknya. Yang paling penting kami masih berkomitmen membantu mendorong pembangunan olahraga negeri ini."
Harian itu menyebutkan bahwa pemerintah telah mengancam akan menarik dana untuk KONI jika logo itu tidak ditarik.
Seorang juru bicara pemerintah mengatakan Presiden IOC Thomas Bach akan diinformasikan mengenai keputusan itu dan diharapkan Indonesia akan bebas dari sanksi.
"Kami mengapresiasi dan berterima kasih pada KONI karena akhirnya memutuskan untuk mengubah logonya setelah debat panjang," menurut juru bicara tersebut.
Jakarta dinamakan tuan rumah Asian Games hanya tahun lalu setelah Vietnam mundur dari penyelenggaraan acara olahraga itu di Hanoi karena beban keuangan.