Indonesia Sematkan Harapan Ekonomi yang Besar pada Asian Games

Seorang pria berdiri di samping papan petunjuk barang-barang yang dilarang dibawa di pintu gerbang kompleks olahraga Gelora Bung Karno, menjelang Asian Games 2018 di Jakarta, Indonesia, 17 Agustus 2018.

Indonesia telah membelanjakan lebih dari 3 miliar dolar untuk persiapan Asian Games. Pemerintah memproyeksikan pengeluaran ini akan menghasilkan manfaat langsung dan jangka panjang bagi Indonesia. Meskipun persiapan ini ditujukan untuk investasi pembangunan infrastruktur dan upaya mengurangi kemacetan lalu lintas yang parah di Jakarta, sebagian pengamat menyatakan persiapan ini luput mengatasi masalah fundamental dan meningkatkan kondisi layak huni di kota berpenduduk 10 juta orang itu.

Menjelang upacara pembukaan pesta olah raga itu akhir pekan ini, sekitar 15 ribu atlet dan ofisial dari 45 negara di Asia dan Timur Tengah akan tiba di Jakarta dan Palembang. Setelah terjadinya serangan bom baru-baru ini di Surabaya, serangan teroris terburuk dalam satu dekade di Indonesia, sekitar 100 ribu aparat keamanan akan dikerahkan.

Polusi udara di lingkungan juga sangat mengkhawatirkan. Greenpeace Indonesia menyoroti bahwa Jakarta, selama beberapa hari, baru-baru ini memiliki kualitas udara terburuk di dunia.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memproyeksikan pada Mei lalu bahwa total dampak ekonomi langsung sebagai tuan rumah Asian Games akan mencapai 3,1 miliar dolar, dan penyelenggara menggembar-gemborkan investasi dalam bidang infrastruktur dan sumberdaya manusia. Persiapan Asian Games di Jakarta dan Palembang mencerminkan agenda kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo, yang memprioritaskan peningkatan kualitas infrastruktur dan transportasi di negara kepulauan yang luas dan terdiri dari 13 ribu pulau ini.

“Indonesia harus menggunakan Asian Games dan Asian Para Games untuk menunjukkan kepada dunia bahwa bangsa Indonesia adalah tuan rumah yang baik, bangsa yang berprestasi, bangsa juara dan menjunjung tinggi fair play,” kata presiden dalam pidato tahunan, Kamis (16/8) untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia. “Kita tunjukkan bahwa Indonesia siap menjadi yang terdepan dalam mengangkat posisi Asia di dunia.”

Hotel Fairmont, di dekat Stadion Utama Gelora Bung Karno, mengalami kenaikan jumlah tamu yang cukup signifikan berkenaan dengan Asian games, kebanyakan adalah anggota delegasi asing, kata humas hotel tersebut Felicia Setiawan. Menjadi tuan rumah acara ini menunjukkan kepada masyarakat internasional bahwa “bepergian ke Jakarta khususnya dan Indonesia pada umumnya aman, prasarana juga tersedia. Menurut saya dalam jangka panjang ini akan memberi dampak positif bagi pariwisata Indonesia secara keseluruhan,” kata Felicia seraya menambahkan bahwa Jakarta masih tetap menjadi destinasi bisnis utama.

Jakarta terkenal karena infrastrukturnya yang bermasalah dan lalu lintasnya yang sangat padat. Untuk mengatasi itu, Pemda Jakarta telah menerapkan berbagai peraturan, termasuk peraturan plat nomor ganjil genap dan penyesuaian jam masuk sekolah selama dua pekan penyelenggaraan pesta olahraga ini.

Waktu persiapan bagi Indonesia lebih sedikit karena Vietnam, yang seharusnya menjadi tuan rumah tahun ini, menyatakan mundur pada tahun 2014 karena masalah biaya. [uh]