Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak pada hari Selasa (23/4) mengumumkan bahwa negaranya akan meningkatkan anggaran pertahanan menjadi 2,5% dari PDB pada akhir dekade ini.
Sunak menyampaikan pengumuman tersebut ketika berkunjung ke Warsawa, di mana dia juga mengumumkan janji barunya untuk mengirim senjata ke Ukraina.
“Dampak akibat kegagalan mendukung Ukraina saat ini akan jauh lebih besar dibandingkan akibat memukul mundur Putin karena hanya jika ia gagal maka ia dan musuh-musuh lainnya akan jera,” katanya pada konferensi pers di Warsawa bersama Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.
“Dan itulah sebabnya Inggris, yang sejarah perlawanannya terhadap para diktator merupakan bagian dari kesadaran nasional kami, telah bekerja sama dengan sekutu-sekutu kami untuk mendukung Ukraina sejak awal,” tambahnya.
BACA JUGA: Inggris Didesak Berhenti Jual Senjata ke IsraelSunak mengatakan paket tersebut akan mencakup “400 kendaraan, 4 juta butir amunisi, 60 kapal, sebuah kapal penyerang lepas pantai, pertahanan udara penting dan rudal Storm Shadow yang dipandu dengan presisi jarak jauh,” pada saat Ukraina sedang berjuang untuk menfhadang serangan pasukan Rusia. di garis depan perang di Ukraina timur, yang sekarang memasuki tahun ketiga.
Rudal jarak jauh Storm Shadow memiliki jangkauan sekitar 241 kilometer dan telah terbukti efektif mengenai sasaran-sasaran di Rusia.
Namun, menjelang kunjungan tersebut, Downing Street (kantor PM) tidak menyebutkan apakah bantuan tersebut akan segera tersedia untuk disalurkan.
Ukraina telah memohon bantuan internasional yang lebih besar, dan memperingatkan bahwa negaranya akan kalah perang tanpa bantuan tersebut.
Pengumuman Sunak tersebut disampaikan tiga hari setelah Dewan Perwakilan Rakyat AS menyetujui bantuan senilai $61 miliar untuk Ukraina, ketika para anggota Kongres Amerika bergerak cepat untuk memberikan dukungan baru AS kepada sekutu yang sedang berperang tersebut.
Senat AS memberikan suara untuk paket tersebut pada hari Selasa (23/4) waktu setempat.
Kekurangan amunisi selama enam bulan terakhir telah menyebabkan komandan militer Ukraina harus menjatah amunisi, sebuah kekurangan yang dimanfaatkan oleh Rusia pada tahun ini – dengan merebut kota Avdiivka dan saat ini bergerak menuju kota Chasiv Yar, keduanya di wilayah timur Donetsk. [lt/jm]