Inggris dan Amerika memperingatkan Rusia akan sanksi ekonomi yang lebih luas jika mereka berusaha mengganggu pemilihan presiden Ukraina tanggal 25 Mei.
Berbicara kepada wartawan hari Kamis (15/5) setelah pertemuan di London, Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengatakan, "perilaku Rusia terhadap pemilu itu" akan menentukan apakah negara itu akan menjadi target "sanksi ekonomi dan perdagangan yang lebih luas" dari AS dan Uni Eropa.
Juga berbicara di London setelah pertemuan hari Kamis, Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry berharap Rusia akan mendorong separatis pro - Rusia di Ukraina timur untuk "berupaya menjalani proses yang kini terbuka" yang mengacu pada pembicaraan "persatuan nasional" yang dimulai di Kyiv hari Rabu tanpa kehadiran para separatis.
Separatis di provinsi-provinsi di Ukraina timur; Donetsk dan Luhansk mengadakan referendum terkait pemerintahan sendiri hari Minggu, setelah itu mereka menyatakan kemerdekaan "Republik Rakyat" di kedua wilayah itu. Pemimpin separatis di Donetsk meminta Rusia untuk mempertimbangkan secara resmi "memasukan" wilayah-wilayah itu ke Federasi Rusia.
Hari Kamis, kantor berita Rusia Interfax mengutip juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Alexander Lukashevich yang mengatakan belum menerima permintaan resmi dari "Republik Rakyat Donetsk" untuk bergabung dengan Rusia.
Pemimpin separatis, baik di Donetsk dan Luhansk mengatakan pemilu Ukraina tidak akan diadakan di kedua wilayah itu.
Sementara itu, Presiden sementara Ukraina hari Kamis mengatakan tentara Ukraina telah menghancurkan dua pangkalan militer separatis di Ukraina timur.
Oleksandr Turchynov mengatakan kepada parlemen Ukraina bahwa pasukan pemerintah menghancurkan pangkalan militer pemberontak di luar kota Kramatorsk semalam dan basis separatis lainnya di kota dekat Slovyansk .
Turchynov mengatakan tentara juga menguasai menara televisi di Slovyansk.
Interfax mengutip juru bicara pemberontak di Slovyansk hari Kamis yang menyangkal klaim Turchynov, katanya pasukan separatis masih menguasai semua pos pemeriksaan untuk masuk ke kota dan "posisi-posisi yang diperkuat."
Juga berbicara di London setelah pertemuan hari Kamis, Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry berharap Rusia akan mendorong separatis pro - Rusia di Ukraina timur untuk "berupaya menjalani proses yang kini terbuka" yang mengacu pada pembicaraan "persatuan nasional" yang dimulai di Kyiv hari Rabu tanpa kehadiran para separatis.
Separatis di provinsi-provinsi di Ukraina timur; Donetsk dan Luhansk mengadakan referendum terkait pemerintahan sendiri hari Minggu, setelah itu mereka menyatakan kemerdekaan "Republik Rakyat" di kedua wilayah itu. Pemimpin separatis di Donetsk meminta Rusia untuk mempertimbangkan secara resmi "memasukan" wilayah-wilayah itu ke Federasi Rusia.
Hari Kamis, kantor berita Rusia Interfax mengutip juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Alexander Lukashevich yang mengatakan belum menerima permintaan resmi dari "Republik Rakyat Donetsk" untuk bergabung dengan Rusia.
Pemimpin separatis, baik di Donetsk dan Luhansk mengatakan pemilu Ukraina tidak akan diadakan di kedua wilayah itu.
Sementara itu, Presiden sementara Ukraina hari Kamis mengatakan tentara Ukraina telah menghancurkan dua pangkalan militer separatis di Ukraina timur.
Oleksandr Turchynov mengatakan kepada parlemen Ukraina bahwa pasukan pemerintah menghancurkan pangkalan militer pemberontak di luar kota Kramatorsk semalam dan basis separatis lainnya di kota dekat Slovyansk .
Turchynov mengatakan tentara juga menguasai menara televisi di Slovyansk.
Interfax mengutip juru bicara pemberontak di Slovyansk hari Kamis yang menyangkal klaim Turchynov, katanya pasukan separatis masih menguasai semua pos pemeriksaan untuk masuk ke kota dan "posisi-posisi yang diperkuat."