Inggris Desak Warganya Tinggalkan Suriah

Para pengungsi Suriah yang menyeberang ke Turki melakukan unjuk rasa (17/6).

Peringatan itu dikeluarkan saat pasukan Suriah menembak dan menyerbu sebuah desa dekat perbatasan Turki hari Sabtu.

Departemen Luar Negeri Inggris mendesak warganya di Suriah untuk meninggalkan negara itu dengan "segera," karena krisis politik di negara itu terus memburuk.

Dalam pengumuman peringatan perjalanan yang dikeluarkan hari Sabtu, pejabat-pejabat Inggris memperingatkan bahwa hampir "sangat tidak mungkin" Kedutaan Besar Inggris di ibukota Suriah, Damaskus, akan bisa membantu jika situasi memburuk.

Peringatan itu dikeluarkan saat pasukan Suriah yang didukung oleh tank-tank dan senapan mesin berat menembak dan menyerbu sebuah desa dekat perbatasan Turki hari Sabtu sebagai bagian dari meluasnya tindakan keras pemerintah terhadap para pembangkang.

Aktivis HAM dan saksi mata mengatakan tentara dengan tank dan kendaraan lapis baja menyerbu masuk ke Bdama, di mana mereka menangkap sedikitnya 70 orang. Saksi mata mengatakan pasukan membakar sedikitnya dua rumah.

Kota Bdama tidak jauh dari perbatasan Turki. Seorang aktivis dari organisasi yang berbasis di London - Syrian Observatory for Human Rights mengatakan penduduk kota itu telah membantu para pengungsi karena mereka lari melintasi perbatasan dan mendirikan tenda darurat di Turki. Lebih dari 10.000 pengungsi Suriah sekarang tinggal di sebuah kawasan yang luas dengan tenda-tenda warna putih.

Sementara itu, tentara Lebanon dikerahkan ke kota Tripoli utara hari Sabtu setelah bentrokan mematikan meletus menyusul demontrasi yang mendukung oposisi Suriah.