Inggris menjatuhkan sanksi terhadap lebih dari 50 individu dan entitas yang terkait dengan Rusia, pada hari Kamis (22/2), sebuah langkah yang menarget apa yang menurut para pejabat Inggris merupakan “sumber utama pendapatan Rusia,” seperti berlian, logam, dan perdagangan energi.
Dalam sebuah pernyataan, Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron menegaskan kembali dukungannya terhadap Ukraina, hampir dua tahun setelah Rusia melancarkan invasi penuh.
“Tekanan ekonomi internasional kami membuat Rusia tidak mampu menanggung beban dari invasi ilegal ini,” kata Cameron, sambil menambahkan bahwa sanksi terbaru ini “membuat Putin kekurangan sumber daya yang sangat dibutuhkan untuk mendanai perangnya.”
BACA JUGA: Iran Disebut Pasok Ratusan Rudal Balistik ke RusiaMereka yang dikenai sanksi di antaranya, importir dan produsen yang memproduksi peralatan mesin untuk sistem pertahanan serta jet tempur, mesin, tank dan rudal, menurut pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Inggris.
Sanksi itu juga bertujuan menyasar aktivitas pelayaran Rusia yang “berbahaya”, seperti penggunaan kapal “armada bayangan” untuk menghindari sanksi minyak yang diberlakukan oleh Inggris, bersama dengan mitranya dari negara-negara industri terkemuka Kelompok Tujuh atau G7.
Kementerian luar negeri mengatakan, individu dan entitas yang dikenai sanksi termasuk perusahaan yang terkait dengan pabrik amunisi, termasuk Badan Usaha Milik Negara Sverdlov, bisnis amunisi terbesar di Rusia. [ps/jm]